Jamkrindo

Indonesia, Malaysia, dan Thailand Ingin Perkuat Ekosistem Halal di Kawasan

Oleh Ahmad Kurniawan pada 26 Nov 2020, 15:07 WIB

Indonesia,

Cobisnis.com - Indonesia mengusulkan kerja sama Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT) dijadikan sebagai Kekuatan Ekonomi Halal di kawasan dan global. Kerja sama ini sebelumnya telah mencetak ribuan Usaha Kecil Menengah (UKM) Halal berorientasi ekspor. Pencapaian ini melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya untuk tahun 2021.

"Perlu adanya pemetaan dan pengembangan strategi untuk meningkatkan industri halal di IMT-GT," kata Menteri Perdagangan Agus Suparmanto saat memimpin Pertemuan Tingkat Menteri IMT-GT ke-26 secara virtual di Bali, Kamis (26 November 2020).

Hingga akhir Oktober 2020, IMT-GT telah mencetak sebanyak 4.054 UKM Halal berorientasi ekspor. Jumlah ini melampaui target yang ditetapkan sebelumnya yaitu 3.000 UKM pada 2021, sehingga targetnya dinaikkan menjadi 7.000 UKM pada akhir 2021.

Jumlah Tenaga Ahli Halal juga telah melampaui target yang telah ditetapkan yang mencapai 59.418 tenaga ahli, angka tersebut jauh melampaui target sebesar 30.000 tenaga ahli.

"Kita paham pandemi Covid-19 telah mengakibatkan krisis dunia yang sangat besar. Semua negara menghadapi pertumbuhan yang negatif dan mengakibatkan jutaan orang beresiko kehilangan pekerjaan," ujar Mendag.

Berbagai kebijakan Pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi, khususnya di wilayah Sumatera, telah menunjukkan perkembangan positif. Pertumbuhan ekonomi pada Q3/2020 terkontraksi sebesar -2,22% dibanding dengan Q3/2019. Namun jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya (Q2/2020) ekonomi di Sumatera tumbuh sebesar 3,98%.

"Tantangan pandemi ini harus dijadikan peluang dan lompatan sehingga ekonomi dan kesehatan dapat berjalan seimbang. Pertemuan virtual hari ini menunjukkan bagaimana kita dapat mengatasi dan beradaptasi dengan pandemi saat ini melalui kemajuan teknologi demi mewujudkan cita-cita dan tujuan kerja sama," jelas Mendag.

IMT-GT juga berkomitmen untuk melaksanakan berbagai program dan kegiatan dalam Cetak Biru IMT-GT 2017-2021. Cetak biru ditujukan untuk mendukung pencapaian Visi 2036 “Menjadikan kawasan IMT-GT sebagai kawasan yang terintegrasi, inovatif, inklusif, dan berkelanjutan di 2036”.

Penyelesaian jalan tol rute Pekanbaru-Dumai yang diresmikan Presiden Joko Widodo 25 September 2020 menjadi salah satu contohnya. Menurut Agus, tol Pekanbaru-Dumai mendukung konektivitas darat di Dumai sekaligus mendorong operasionalisasi konektivitas laut Dumai-Melaka dengan kapal RoRo.

IMT-GT juga perlu melakukan refleksi terhadap Visi 2036. Menteri Perdagangan meminta IMT-GT harus dapat mengidentifikasi strategi sektor dengan target terukur dan jelas. Termasuk memperhatikan permasalahan yang terjadi saat ini seperti kesehatan global, revolusi industri, ketahanan pangan, dan energi, kualitas sumber daya manusia serta sumber daya yang berkelanjutan.

Indonesia juga mencatat beberapa poin penting yaitu Pertanian yang merupakan salah satu sektor utama, perlu diperkuat guna menghadapi dampak global seperti pandemi Covid-19 di masa yang akan datang.

"Sektor pertanian perlu memiliki proyek skala ekonomi yang efisien untuk memudahkan petani mengakses keuangan, informasi, teknologi dan pemasaran. Di samping itu, IMT-GT harus fokus pada beberapa komoditas prioritas dan mengembangkan jaringan dengan membentuk korporasi petani," ujar Agus.

Tag Terkait