Cobisnis.com - Emiten PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) cetak pendapatan bersih sebesar Rp10,16 triliun di sembilan bulan pertama 2020. Angka ini turun sebesar 34,02 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, yakni sebesar Rp15,4 triliun.
Meskipun beban pokok penjualan dan beban langsung berhasil ditekan atau turun sebesar 26,01 persen menjadi sebesar Rp5,919 triliun, namun laba kotor MAPI pada akhir kuartal III 2020 sebesar Rp4,25 triliun, atau tetap mengalami pelemahan 42,56 persen dibandingkan dengan akhir kuartal III 2019, yang mencatat laba kotor Rp7,409 triliun.
Hal tersebut membuat, emiten perseroan mencatat rugi bersih Rp605,33 miliar di periode Januari-September 2020, dibanding periode serupa tahun sebelumnya berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp642,84 miliar.
Selain itu, pada sisi ekuitas tercatat senilai Rp6,39 triliun atau turun 13,29 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp7,37 triliun. Adapun aset perseroan tercatat senilai Rp18,48 triliun atau naik 32,66 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat senilai Rp13,93 triliun.
Sementara itu kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat minus Rp666,47 miliar atau memburuk dibandingkan akhir III 2019, yang tercatat sebesar Rp1,117 triliun.
Meskipun beban pokok penjualan dan beban langsung berhasil ditekan atau turun sebesar 26,01 persen menjadi sebesar Rp5,919 triliun, namun laba kotor MAPI pada akhir kuartal III 2020 sebesar Rp4,25 triliun, atau tetap mengalami pelemahan 42,56 persen dibandingkan dengan akhir kuartal III 2019, yang mencatat laba kotor Rp7,409 triliun.
Hal tersebut membuat, emiten perseroan mencatat rugi bersih Rp605,33 miliar di periode Januari-September 2020, dibanding periode serupa tahun sebelumnya berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp642,84 miliar.
Selain itu, pada sisi ekuitas tercatat senilai Rp6,39 triliun atau turun 13,29 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp7,37 triliun. Adapun aset perseroan tercatat senilai Rp18,48 triliun atau naik 32,66 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat senilai Rp13,93 triliun.
Sementara itu kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat minus Rp666,47 miliar atau memburuk dibandingkan akhir III 2019, yang tercatat sebesar Rp1,117 triliun.
