Jamkrindo

Apple Siapkan iPhone Air, Analis Nilai Bisa Picu Lonjakan Pengguna Upgrade

Oleh Zahra Zahwa pada 09 Sep 2025, 22:04 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com –  KetikaApple (AAPL.O) meluncurkan iPhone baru pada hari Selasa, para analis mengatakantantangan terbesarnya adalah menghadapi peluncuran yang diprediksi biasa-biasasaja, sementara para pesaing sudah lebih dulu menyematkan kecerdasan buatan(AI) ke dalam produk dan layanan mereka.

Daya tarik terbesar tahun ini kemungkinan adalah perangkat yangdisebut-sebut sebagai "iPhone Air", sebuah ponsel yang lebih tipisdaripada model iPhone sebelumnya, mengambil nama dari laptop tipis Apple,MacBook Air.

Para analis mengatakan Apple perlu mencari cara untuk mengemas bateraidan kamera ke dalam perangkat yang lebih tipis, sekaligus menetapkan harga diantara model dasar iPhone 17 dan model Pro yang lebih mahal, guna menarik lebihbanyak pelanggan.

Dipanjan Chatterjee, wakil presiden dan analis utama di Forrester,mengatakan iPhone yang lebih ramping dapat mendorong pengguna untuk melakukanupgrade. "Sudah cukup lama sejak kita melihat pembaruan signifikan padadesain perangkat selain perubahan kecil yang hangat-hangat kuku, dan kebaruaniPhone Air kemungkinan akan membuat banyak pengguna iPhone 14, 15, bahkan 16beralih," kata Chatterjee.

iPhone tipis tersebut juga bisa menjadi langkah menuju iPhone lipat yangdapat terbuka rata seperti buku dan menjadi platform untuk versi Siri yangditingkatkan—meski keduanya diperkirakan baru akan hadir tahun depan, menurutpara analis.

Samsung Electronics (005930.KS) sudah memasuki generasi ketujuh ponsellipat, dan Alphabet (GOOGL.O) melalui Google sudah sampai pada generasi ketiga.Namun, menurut Chatterjee, ponsel lipat hanya menyumbang kurang dari 2% daritotal penjualan ponsel, dan tidak akan tumbuh melampaui 5% “dalam waktudekat.”

Ponsel lipat dianggap penting bagi Apple untuk menarik konsumen diTiongkok, pasar di mana ponsel lipat cukup populer dan Apple mengalamipenurunan pangsa pasar, kata para analis.

Secara historis, Apple yang berbasis di Cupertino, California,mendapatkan hampir seperempat dari total penjualannya dari segmen iPhone kelasmenengah, ujar Gene Munster, mitra pengelola di Deepwater Asset Management,yang juga memiliki saham Apple. Ia memperkirakan Apple akan menemukan carauntuk menaikkan harga di seluruh lini iPhone tanpa mengaitkannya dengan tarifyang diberlakukan Presiden AS Donald Trump, mungkin dengan menaikkan hargauntuk kapasitas penyimpanan yang lebih besar.

"Mereka belajar bagaimana berhubungan baik dengan Washington —kenaikan harga secara langsung mungkin tidak diterima dengan baik," kata Munster. "Tetapi saya pikir biaya mereka meningkat, danmereka konsisten menjaga margin keuntungan tetap naik. Untuk itu, mereka harusmenemukan cara."

PERJUANGANAI

Awalnya, Apple merencanakan peningkatan pada Siri untuk musim semi lalu,tetapi ditunda karena kendala teknis. Sebagai gantinya, Apple mengandalkankemitraan dengan OpenAI, pencipta ChatGPT, untuk mendukung banyak fitur AI diperangkatnya. Sebaliknya, ponsel flagship terbaru Google sebagian besardirancang untuk memamerkan kemampuan model AI Gemini miliknya.

Menurut laporan media terbaru, Apple juga sedang dalam pembicaraan awal untuk menggunakan Gemini AI dari Google guna memperbarui Siri. Ben Bajarin, CEO konsultan teknologi Creative Strategies, mengatakan Apple kemungkinan akan menyoroti peningkatan kemampuan pemrosesan AI dari chip Apple Silicon generasi berikutnya. Chip tersebut di masa depan dapat mendukung Siri versi “agentic” yang mampu menangani tugas di latar belakang untuk 2,35 miliar perangkat Apple yang digunakan di seluruh dunia tanpa menguras baterai perangkat.

Tag Terkait