JAKARTA, Cobisnis.com – Bank Mandiri menegaskan kembali komitmennya dalam memperkuat peran sebagai mitra strategis pemerintah untuk mempercepat pemerataan pembangunan nasional. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah dengan mengakselerasi penyaluran kredit infrastruktur guna mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat menuju visi Indonesia Emas 2045.
Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, menjelaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan arah kebijakan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam memperkuat konektivitas antarwilayah, meningkatkan produktivitas rakyat, serta menciptakan pembangunan ekonomi yang inklusif dan merata.
“Bagi kami, pembiayaan infrastruktur bukan hanya membangun fasilitas fisik seperti jalan, jembatan, atau bandara, tapi juga membangun akses, membuka peluang kerja, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Bank Mandiri akan terus berperan aktif dalam memperkokoh fondasi ekonomi bangsa,” ujar Ashidiq atau yang akrab disapa Ossy, di Jakarta, Senin (13/10).
Hingga Agustus 2025, total kredit infrastruktur yang disalurkan Bank Mandiri telah mencapai Rp 412,13 triliun, mengacu pada klasifikasi proyek dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 38 Tahun 2015. Angka tersebut meningkat 15,23% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 357,65 triliun.
Kredit tersebut disalurkan ke sejumlah subsektor penting, antara lain transportasi, jalan, energi terbarukan, migas, tenaga listrik, telematika, perumahan rakyat, fasilitas perkotaan, dan konstruksi. Melalui dukungan pembiayaan ini, berbagai proyek strategis seperti tol, bandara, pelabuhan, dan jaringan kereta api kini memberikan manfaat nyata bagi masyarakat serta dunia usaha.
“Penyaluran kredit ini menjadi bukti kontribusi Bank Mandiri dalam memperkuat pembiayaan pembangunan di luar APBN. Kami melihat bahwa setiap rupiah yang dialokasikan untuk infrastruktur akan memberikan efek berganda terhadap perekonomian—mulai dari perluasan lapangan kerja, peningkatan konektivitas, hingga mendorong investasi sektor riil,” ungkapnya.
Secara rinci, subsektor transportasi tercatat sebagai penyumbang terbesar dengan total pembiayaan Rp 121,44 triliun atau tumbuh 33,9% yoy. Kemudian diikuti subsektor jalan yang mencapai Rp 55,81 triliun (naik 18,1% yoy), migas dan energi terbarukan Rp 39,66 triliun (tumbuh 16,3% yoy), serta telematika Rp 40,16 triliun (naik 11,0% yoy).
Bank Mandiri optimistis sektor infrastruktur akan terus menjadi motor penggerak pertumbuhan nasional, terutama dengan adanya Proyek Strategis Nasional (PSN) yang menjadi prioritas pemerintah. Melalui sinergi sektor keuangan dan sektor riil, Bank Mandiri berkomitmen menghadirkan dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas.
“Kami ingin terus tumbuh bersama bangsa. Dengan jaringan yang kuat, pengalaman panjang, dan kemampuan pembiayaan yang solid, Bank Mandiri siap mendukung pembangunan nasional secara menyeluruh dengan tetap mengedepankan tata kelola dan prinsip kehati-hatian,” tutur Ossy.
Momentum ini sekaligus menjadi bagian dari semangat peringatan HUT Bank Mandiri ke-27 yang mengusung tema Sinergi Majukan Negeri. Melalui kolaborasi dengan pemerintah dan pelaku industri, Bank Mandiri bertekad mempercepat pemerataan ekonomi, memperkuat daya saing nasional, dan berkontribusi aktif dalam mewujudkan Indonesia Maju.