Jamkrindo

Bank Mandiri Tegaskan Fundamental Kuat, Buyback Saham Jadi Bukti Optimisme Jangka Panjang

Oleh Dwi Natasya pada 29 Oct 2025, 15:28 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Di tengah dinamika ekonomi global, Bank Mandiri menunjukkan ketangguhan kinerjanya sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2025. Berdasarkan laporan keuangan per September 2025, emiten berkode BMRI ini mencatat laba bersih sebesar Rp 4,14 triliun, tumbuh 1,84 persen secara bulanan (month on month/MoM).

Pencapaian tersebut menegaskan efektivitas strategi bisnis dan manajemen biaya yang dijalankan secara disiplin. Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menjelaskan bahwa peningkatan laba ditopang oleh pertumbuhan pendapatan non bunga (fee based income) yang kini berkontribusi hingga 32 persen terhadap total pendapatan.

“Kami terus memperkuat fondasi keuangan yang sehat melalui diversifikasi sumber pendapatan, optimalisasi digital banking, dan efisiensi biaya yang terukur,” ujar Novita dalam keterangan resmi, Rabu (29/10).

Pendapatan digital banking pun tercatat meningkat 11 persen MoM berkat kinerja solid super app Livin’ dan platform korporasi KOPRA, sementara pendapatan treasury tumbuh 10 persen. Kedua segmen tersebut menjadi motor utama penguatan fee based income Bank Mandiri secara berkelanjutan.

Selain itu, Bank Mandiri juga memperluas sumber pendapatan berulang guna menjaga kesinambungan profitabilitas di tengah perubahan ekonomi. Kinerja intermediasi tetap kuat, dengan penyaluran kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) konsolidasi per September 2025 masing-masing mencapai Rp 1.764 triliun dan Rp 1.884 triliun — keduanya tumbuh di atas rata-rata industri.

Kualitas aset juga terjaga baik, dengan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) berada di posisi 1,03 persen, jauh di bawah rata-rata industri. Hal ini menunjukkan keseimbangan Bank Mandiri dalam ekspansi bisnis dan penerapan prinsip kehati-hatian.

Sejalan dengan kinerja yang solid, Bank Mandiri juga melaksanakan program pembelian kembali saham (buyback) yang telah disetujui dalam RUPS Maret 2025. Aksi ini menjadi bentuk keyakinan manajemen terhadap kekuatan fundamental dan prospek jangka panjang perbankan nasional. “Program buyback ini mencerminkan kepercayaan kami terhadap model bisnis dan nilai jangka panjang Bank Mandiri,” jelas Novita.

Saham hasil buyback juga akan digunakan untuk mendukung program kepemilikan saham bagi pegawai atau Employee Stock Ownership Program (ESOP), sebagai langkah memperkuat tata kelola serta nilai keberlanjutan bagi para pemangku kepentingan.

Dengan kombinasi antara kinerja finansial yang solid, pertumbuhan intermediasi yang sehat, dan strategi pengelolaan modal yang adaptif, Bank Mandiri optimistis dapat terus mencatat pertumbuhan berkualitas dan berkelanjutan.

“Momentum positif ini menjadi bukti kekuatan fundamental kami. Ke depan, Bank Mandiri akan terus berperan aktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sejalan dengan semangat Sinergi Majukan Negeri,” tutup Novita.