JAKARTA, Cobisnis.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat pemberdayaan kelompok disabilitas melalui berbagai program sosial dan peningkatan kapasitas usaha. Momentum Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember menjadi landasan BNI untuk menghadirkan inisiatif yang berdampak langsung bagi komunitas rentan di berbagai daerah.
Salah satu langkah terbaru BNI adalah penyaluran bantuan mesin produksi briket kepada Komunitas Difabel Mandiri yang berlokasi di Pasar Banjardowo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menjelaskan bahwa bantuan ini bertujuan mendorong peningkatan kemampuan produksi sekaligus memperkuat daya saing usaha komunitas yang selama ini menjadi sumber pendapatan bagi para anggotanya.
“Dukungan ini merupakan bagian dari upaya kami membuka ruang pemberdayaan ekonomi yang lebih inklusif bagi kelompok difabel,” ujar Okki dalam keterangan tertulis.
Ia memaparkan, komunitas tersebut selama ini memproduksi briket dengan peralatan sederhana dan kapasitas terbatas, sehingga perkembangan usaha berjalan lambat. Sebagian besar anggota komunitas pun masih menghadapi tantangan ekonomi sehingga membutuhkan sarana produksi yang lebih memadai.
“BNI menilai komunitas ini perlu mendapat fasilitas yang lebih layak agar para anggotanya mampu mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan keluarga,” lanjutnya.
Program ini sekaligus mendukung dua poin penting Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu poin 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta poin 10 mengenai pengurangan ketimpangan.
Selain bantuan di Semarang, BNI juga terlibat dalam Program UMKM Disabilitas yang diselenggarakan Yayasan Jakarta Plus Center bekerja sama dengan Kementerian Sosial RI bertempat di Ruang Pelatihan Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.
Dukungan tersebut meliputi penyediaan peralatan usaha bagi 10 UMKM disabilitas, fasilitas pemasaran di area Car Free Day, booth portabel, pendampingan pengelolaan media sosial, penyediaan furnitur toko, hingga pembuatan alat bantu disabilitas untuk mendukung aktivitas produktif.
“Lewat program ini, kami ingin memastikan para pelaku UMKM disabilitas memiliki ruang pembinaan yang lebih terarah, inklusif, dan berkelanjutan,” tegas Okki.
Rangkaian kegiatan ini menegaskan konsistensi BNI dalam meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas melalui akses usaha, pemberdayaan ekonomi, dan penciptaan ekosistem UMKM yang ramah dan inklusif. Upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat kemandirian ekonomi komunitas disabilitas serta mendorong ketahanan sosial di berbagai daerah.