JAKARTA, Cobisnis.com – Mencapai kekayaan Rp1 miliar sebelum menginjak usia 25 tahun bukan sekadar mimpi, melainkan target yang dapat dicapai dengan strategi tepat. Anak muda kini dituntut memiliki kombinasi keterampilan, manajemen keuangan, dan sikap disiplin dalam menghadapi tantangan ekonomi modern.
Langkah pertama dimulai dengan membangun pondasi diri. Penguasaan keterampilan bernilai tinggi seperti coding, desain grafis, digital marketing, hingga trading saham dan crypto bisa menjadi modal utama. Networking dengan mentor, partner, atau klien juga memperluas peluang bisnis dan investasi.
Sumber pendapatan lebih dari satu menjadi syarat penting. Selain bekerja di startup atau perusahaan besar, anak muda didorong memiliki side hustle seperti jualan online, membuat konten digital, kursus privat, hingga dropshipping. Aset produktif seperti saham, reksadana, atau properti kos kecil juga memberi potensi cuan jangka panjang.
Gaya hidup hemat menjadi pembeda utama antara mereka yang berhasil dan gagal. Fenomena lifestyle inflation, di mana penghasilan naik diikuti pengeluaran konsumtif, harus dihindari. Disarankan alokasi penghasilan 50% untuk kebutuhan hidup, 30% investasi atau tabungan, dan 20% untuk peningkatan skill serta jaringan.
Investasi konsisten menjadi kunci compound growth. Dengan menabung Rp5 juta per bulan, dalam 5 tahun terkumpul lebih dari Rp300 juta, belum termasuk imbal hasil. Angka ini bisa lebih cepat berkembang bila dipadukan dengan peluang bisnis digital, F&B berbasis franchise, atau konten kreator yang bisa dimonetisasi.
Prinsip leverage menjadi faktor pengali kesuksesan. Anak muda perlu memanfaatkan teknologi untuk menciptakan produk digital, bekerjasama dengan tim agar lebih efisien, serta memanfaatkan modal eksternal seperti investor jika sudah memiliki rekam jejak usaha. Dengan begitu, pertumbuhan kekayaan tidak hanya mengandalkan tenaga pribadi.
Namun, jalan menuju Rp1 miliar juga penuh jebakan. Gaya hidup gengsi dengan mobil mewah atau gadget terbaru dapat menguras modal produktif. Skema cepat kaya tanpa dasar hanya menjerumuskan. Ketiadaan dana darurat bahkan bisa menghancurkan stabilitas keuangan di usia muda.
Konteks ekonomi Indonesia mendukung strategi ini. Dengan bonus demografi, peluang kerja dan bisnis digital terbuka lebar. Pertumbuhan pengguna internet yang mencapai lebih dari 210 juta jiwa pada 2025 memberi ruang besar bagi generasi muda untuk membangun usaha daring yang berorientasi pada pasar luas.
Selain itu, meningkatnya inklusi keuangan dan mudahnya akses investasi membuat target Rp1 miliar semakin realistis. Platform digital kini memungkinkan anak muda berinvestasi mulai dari Rp10 ribu, memberikan kesempatan lebih luas untuk belajar sekaligus membangun portofolio.
Pada akhirnya, kesuksesan finansial sebelum usia 25 tahun tidak semata tentang angka, tetapi juga pola pikir. Dengan disiplin, strategi cerdas, dan keberanian memanfaatkan peluang, generasi muda bisa lebih cepat mandiri secara ekonomi dan berkontribusi bagi pertumbuhan pasar.