JAKARTA,Cobisnis.com - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memberikan dukungan terhadap pemerintah Jokowi atas target investasi Rp1400 triliun pada 2023. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara, DPP PSI, Kokok Dirgantoro.
"Target Rp1400 triliun pada 2023 ini bukanlah target yang mudah namun perlu dikejar dengan sungguh-sungguh demi membuka lapangan pekerjaan dalam jangka pendek hingga panjang," jelas Kokok.
Kokok mengingatkan, selain pemerintah membantu investor masuk dengan berbagai fasilitas, pemerintah juga perlu menyaring investor agar yang masuk adalah yang bonafid dan berkualitas.
"Harapannya investor yang masuk memiliki konsep sustainability, peduli lingkungan dan sekitar dalam koridor ESG (Environment, Social, Governance)," jelas Kokok.
Dalam kesempatan yang sama, Kokok menegaskan bahwa masuknya investasi harus pula diikuti perlindungan terhadap perempuan di tempat kerja. Sumber daya manusia di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang termasuk di antaranya perempuan. Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) telah menelurkan Konvensi 190 tentang Penghapusan Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja.
"Untuk melindungi dan memberi kesempatan yang luas kepada perempuan Indonesia dalam berkarir, Indonesia perlu segera ratifikasi konvensi ILO 190. Apalagi dengan target investasi sebesar Rp1400 triliun. Jangan sampai investasi masuk tapi perempuan Indonesia tidak memiliki kesempatan setara untuk bekerja," tandasnya.
Dengan adanya perlindungan dari kekerasan dan pelecehan di dunia kerja, perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam bekerja. Perempuan juga bebas dari gangguan pelecehan fisik, verbal, hingga digital sehingga dapat berkarir dengan tenang dan leluasa.
"Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, bagi kami adalah pertumbuhan yang tidak meninggalkan kelompok rentan. Negara perlu hadir dalam melindungi," tutup Kokok.
"Target Rp1400 triliun pada 2023 ini bukanlah target yang mudah namun perlu dikejar dengan sungguh-sungguh demi membuka lapangan pekerjaan dalam jangka pendek hingga panjang," jelas Kokok.
Kokok mengingatkan, selain pemerintah membantu investor masuk dengan berbagai fasilitas, pemerintah juga perlu menyaring investor agar yang masuk adalah yang bonafid dan berkualitas.
"Harapannya investor yang masuk memiliki konsep sustainability, peduli lingkungan dan sekitar dalam koridor ESG (Environment, Social, Governance)," jelas Kokok.
Dalam kesempatan yang sama, Kokok menegaskan bahwa masuknya investasi harus pula diikuti perlindungan terhadap perempuan di tempat kerja. Sumber daya manusia di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang termasuk di antaranya perempuan. Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) telah menelurkan Konvensi 190 tentang Penghapusan Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja.
"Untuk melindungi dan memberi kesempatan yang luas kepada perempuan Indonesia dalam berkarir, Indonesia perlu segera ratifikasi konvensi ILO 190. Apalagi dengan target investasi sebesar Rp1400 triliun. Jangan sampai investasi masuk tapi perempuan Indonesia tidak memiliki kesempatan setara untuk bekerja," tandasnya.
Dengan adanya perlindungan dari kekerasan dan pelecehan di dunia kerja, perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam bekerja. Perempuan juga bebas dari gangguan pelecehan fisik, verbal, hingga digital sehingga dapat berkarir dengan tenang dan leluasa.
"Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas, bagi kami adalah pertumbuhan yang tidak meninggalkan kelompok rentan. Negara perlu hadir dalam melindungi," tutup Kokok.
