Jamkrindo

Gubernur Aceh Ungkap Pengungsi Meninggal karena Kelaparan, Bukan Banjir

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 07 Dec 2025, 15:10 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Gubernur Aceh Muzakir Manaf mengungkap fakta mengejutkan terkait korban banjir bandang dan tanah longsor di Aceh. Ia menyebut sejumlah pengungsi meninggal dunia bukan karena bencana, melainkan akibat kelaparan.

Pernyataan itu disampaikan Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem saat berada di Aceh, Sabtu (6/12/2025). Pernyataan tersebut dipantau dari tayangan video yang beredar luas di media sosial.

“Mereka meninggal bukan meninggal karena banjir, tapi mati kelaparan,” ujar Mualem dengan nada prihatin. Ia menekankan bahwa kondisi pengungsi saat ini sangat memprihatinkan.

Menurut Mualem, keterlambatan distribusi bantuan menjadi salah satu faktor utama yang membuat kondisi para pengungsi semakin memburuk. Banyak warga yang bertahan dalam kondisi minim makanan dan air bersih.

Ia menyebut ada tiga wilayah yang saat ini berada dalam kondisi paling mendesak. Ketiganya adalah Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Utara.

“Yang paling urgen itu Aceh Tamiang, Aceh Timur, dan Aceh Utara. Itu paling butuh bantuan segera,” tegas Mualem.

Bencana banjir dan longsor sebelumnya telah melanda sejumlah wilayah Aceh dan menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal. Banyak jalur distribusi terputus akibat akses jalan yang rusak.

Kondisi geografis Aceh yang sebagian wilayahnya masih sulit dijangkau turut memperlambat penyaluran logistik. Hal ini memperberat beban pengungsi, terutama kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak.

Secara sosial, situasi ini mencerminkan masih lemahnya sistem respons darurat di tingkat daerah saat menghadapi bencana berskala besar. Keterbatasan logistik berdampak langsung pada keselamatan warga.

Dari sisi ekonomi, banyak pengungsi kehilangan sumber penghasilan akibat rumah, lahan, dan tempat usaha mereka terdampak banjir. Ketergantungan pada bantuan menjadi sangat tinggi.

Pemerintah daerah kini mendorong percepatan distribusi bantuan dan koordinasi lintas lembaga agar kejadian serupa tidak kembali memakan korban jiwa di pengungsian.