Jamkrindo

Insiden Ganda Warnai Latihan Jumat Marquez di MotoGP Belanda 2025

Oleh Muh. Abdi Sesardiman pada 28 Jun 2025, 12:54 WIB

Assent, Belanda, Cobisnis.com – Menjadi salah satu momen terberat secara fisik bagi Marc Marquez sejak ia bergabung dengan tim pabrikan Ducati. Dalam sesi latihan bebas (FP) dan praktik (Practice) MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, juara dunia delapan kali ini harus menelan pil pahit setelah mengalami dua kecelakaan parah yang membuat tubuhnya lebam dan memicu kritik keras terhadap karakter lintasan, khususnya area gravel.

Insiden pertama menimpa Marquez di awal sesi latihan bebas pertama (FP1). Saat melaju kencang di tikungan 15, sebuah tikungan kiri cepat sebelum chicane terakhir, Marquez kehilangan kendali dalam insiden highside yang dramatis. Meski sempat mengeluhkan nyeri pada tangan kiri dan siku, ia menunjukkan ketangguhan luar biasa dengan kembali ke lintasan dan bahkan menutup sesi sebagai yang tercepat, unggul 0,313 detik dari Maverick Vinales.

Namun, nasib buruk kembali menghampirinya di sesi Practice. Dalam upaya terakhir untuk mencetak waktu terbaik (time attack), Marquez mengalami low-side di tikungan 7. Ia meluncur jauh melewati area gravel dan langsung dilarikan ke pusat medis sirkuit. Beruntungnya, pemeriksaan menunjukkan tidak ada cedera serius, dan ia dinyatakan fit untuk melanjutkan balapany pada hari Sabtu waktu setempat.

"Secara fisik, dua kecelakaan besar itu jelas bukan hari yang mudah buat tubuh saya," ujar Marquez kepada MotoGP.com usai insiden. "Tapi, di luar itu, saya masih beruntung karena tidak ada yang terlalu serius." Ia mengakui adanya cedera ringan, namun optimis tidak akan berdampak besar pada penampilannya di hari-hari berikutnya. "Tentu ada beberapa bagian yang sakit, tapi saya rasa itu tidak akan menjadi masalah besar untuk hari-hari ke depan. Besok pagi saya akan cek lagi setelah bangun tidur." Karakter Gravel Assen Jadi Sorotan Yang menarik, keluhan utama Marquez justru bukan pada motornya, melainkan pada karakteristik lintasan Assen, terutama ukuran batu kerikil di area gravel yang dinilainya terlalu besar dan berbahaya.

"Kecelakaannya sendiri sebenarnya tidak terlalu buruk, tapi keduanya jadi menyakitkan karena saat masuk ke gravel, saya kena hantaman besar, satu kali di siku, dan satu lagi di wajah serta jari," jelasnya. "Batu-batu di gravel ini ukurannya besar sekali. Saat Anda jatuh dan tergelincir di atasnya dengan kecepatan tinggi, itu menghantam tubuh Anda." Insiden kedua disebutnya yang paling parah karena ia sempat terengah-engah dan tergelincir dalam posisi tengkurap. "Itu bikin perut serta bagian tubuh lain terasa sakit sedikit," tambahnya. Kritik ini menambah daftar panjang kekhawatiran pembalap mengenai standar keselamatan di beberapa sirkuit.

Penyebab Kecelakaan dan Pembatasan Ban Marquez juga membeberkan detail di balik kedua insiden tersebut. Kecelakaan pertama, menurutnya, terasa aneh karena terjadi tanpa dorongan agresif berlebihan. "Crash pertama itu aneh karena saya tidak sedang memaksakan. Begitu keluar dari pit saya langsung merasa motornya sangat licin, dan akhirnya jatuh di situ,” ucapnya.

Sementara itu, kecelakaan kedua disinyalir sebagai konsekuensi dari insiden pertama dan keterbatasan alokasi ban. "Kecelakaan kedua itu konsekuensi dari yang pertama. Saya pakai ban depan bekas crash pagi karena stoknya tidak cukup untuk besok," jelas Marquez. "Jadi, ya, ini kombinasi dari beberapa faktor. Tapi, khusus di sirkuit ini, gravel-nya terlalu kasar, dan itu bikin cedera makin terasa." Meski menghadapi hari yang penuh tantangan, Marc Marquez tetap menunjukkan performa impresif. Ia berhasil menembus Q2 dan secara keseluruhan menunjukkan kecepatan yang menjanjikan di lintasan. "Di luar dua crash itu, yang keduanya sudah saya tahu penyebabnya, saya merasa oke," katanya. "Saya senang karena tampil cepat di Assen ini adalah pertanda bagus buat kami." Mampukah Marquez bangkit dari hari Jumat yang berat ini dan menunjukkan performa maksimal di kualifikasi dan balapan utama? Kita nantikan aksinya di hari Sabtu dan Minggu.