Jamkrindo

Kadar Gula Darah 500, Positif Diabetes? Begini Cara Mengendalikannya

Oleh Saeful Imam pada 27 May 2023, 11:17 WIB

Tes diabetes untuk menentukan kadar gula darah, apakah normal atau tidak

JAKARTA, Cobisnis.com - Tidak sedikit masyarakat yang belum mengetahui tanda-tanda atau ciri terkena gula darah tinggi. Termasuk saat seseorang kaget karena gula darahnya tiba-tiba menyentuh angka 500, 400, 300, atau hanya 200. Benarkah ia sudah positif diabetes?

Nah, bila angka gula darah hasilnya adalah 500, maka dapat dipastikan Anda positif mengalami diabetes. Bahkan, angka itu dinilai sangat tinggi untuk ukuran diabetes hingga perlu diwaspadai.

Asal tahu saja, kadar gula darah normal saat puasa adalah kurang dari 124 mg/dL dan saat tidak puasa adalah kurang dari 200 mg/dL). Bila menunjukkan angka 200 atau lebih, bisa dipastikan dia terkena gula darah tinggi.

Diabetes adalah kondisi medis yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa (gula) dalam darah. Dalam keadaan normal, tubuh mengatur kadar gula darah agar tetap stabil melalui hormon insulin yang diproduksi oleh pankreas.

Namun, pada penderita diabetes, tubuh tidak mampu memproduksi insulin dengan cukup (diabetes tipe 1) atau tidak mampu menggunakan insulin dengan efektif (diabetes tipe 2).

Kadar gula darah 500 adalah tanda adanya hiperglikemia (tingginya kadar gula darah). Hal ini dapat terjadi pada penderita diabetes yang tidak terkontrol dengan baik atau pada orang yang belum didiagnosis menderita diabetes.

Jika Anda memiliki kadar gula darah sebesar 500, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk penilaian dan diagnosis yang akurat. Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan memberikan saran pengobatan yang sesuai, termasuk pengaturan pola makan, olahraga, dan jika diperlukan, penggunaan obat-obatan atau insulin.

Selain menjalani pengobatan anjuran dokter, kita juga dapat mengendalikan kadar gula darah dengan cara:

Atur makan makanan yang dikonsumsi, yakni dengan membatasi asupan makanan dan minuman manis seperti es krim, jus, permen, dan lainnya. Juga makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti nasi putih atau roti serta mie. Ganti dengan makanan pengganti yang lebih sehat seperti nasi merah, umbi-umbian, dan lainnya. 

Jadi memperbanyak konsumsi sayur, biji-bijian utuh, buah, dan minum air putih

Rutin beraktivitas fisik setiap 2-3 hari sekali minimal selama 30 menit persesinya

Hindari makanan berlemak dan cegah kegemukan, jaga berat badan supaya lebih ideal

Istirahat cukup serta hindari begadang atau tidur terlalu larut.

Tidak sembarangan meminum obat dan herbal kecuali atas rekomendasi dokter



Hindari stres