Jamkrindo

Kembangkan Metaverse, Sekuya Gandeng Ikatan Arsitek Indonesia

Oleh Nina Karlita pada 06 Jun 2022, 15:43 WIB

Sekuya dan Ikatan Arsitek Indonesia bekerjasama kembangkan metaverse.

JAKARTA, Cobisnis.com - Metaverse, dunia virtual yang menjadi solusi menjembatani antara ruang, waktu, dan ide mencuri perhatian banyak orang. Tahun 2024 di prediksi metaverse sudah menjadi gaya hidup baru untuk masyarakat bisa bersosialisasi, bermain, berkarir, dan memiliki aset digital sebagai investasi seperti tanah, properti, hingga pakaian.

Belum selesai di Metaverse, mirip seperti judul film Dr. Strange 2, Multiverse of Madness, ada juga Sekuya Multiverse proyek asal Indonesia dengan target pasar global. Tidak berhenti di satu dunia, Sekuya akan menciptakan empat dunia dalam satu Metaverse.

Untuk mewujudkan hal itu, Sekuya dan IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) Bekasi baru saja melakukan penandatanganan nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk mengembangkan urban planning di Sekuya Multiverse.

“Kami melihat kolaborasi di metaverse menjadi peluang baru untuk generasi masa depan, membangun tata kota di metaverse menjadi tantangan serta fondasi untuk terbukanya ekosistem baru, karir baru, dan kreativitas baru,” ungkap Ar. Dedi Budiman, Ketua IAI Wilayah Bekasi.

Tumbuh 3000% sejak pertamakali diluncurkan, Sekuya terus membangun 4 dunia dengan tema Epic Fantasy Adventure dan karakter ikoniknya yang memiliki ciri khas layaknya pohon dengan rambut brokoli. Dengan tagline, "New Earth Multiverse," Sekuya Multiverse bertujuan untuk menciptakan dunia baru yang mengubah cara kita memandang dunia nyata dan dunia maya.

Tujuan utama Sekuya, adalah untuk membantu pengguna merasakan tema petualangan fantasi epik. Didalamnya, pengguna bisa berinteraksi dan atau melakukan transaksi dengan menggunakan NFT, Crypto currency lainnya sambal mengalami petualangan menjadi makhluk mistis, mengendarai kendaraan baru, dan menjelajahi dunia metaverse dengan desain fantastis seperti pulau terapung dan bahkan kota Atlantis yang telah lama hilang.

“Bersama dengan bergabungnya Ikatan Arsitek Indonesia, Sekuya kami yakini bisa menjadi metaverse terdesentralisasi kelas dunia yang bersaing dan menjadi rumah baru untuk para creator, gamer, dan generation Z and Alpha," tambah Lilis Huri, CEO Nevers Studio, perwakilan dari Sekuya di Asia dan Indonesia.

Tim dibelakang Sekuya berasal dari latar belakang para ahli, seperti konsultan merek yang sudah menangani ratusan merek dalam 4 tahun terakhir, ahli blockchain, pemimpin start-up muda dengan pengalaman lebih dari 5 tahun, dan arsitek di dunia digital. Sebelumnya, Sekuya telah mengumumkan 10 kemitraan dengan komunitas crypto di seluruh dunia dan akan mengumumkan lebih banyak kolaborasi dalam waktu dekat.

Sekuya Multiverse sendiri telah menjadi proyek Metaverse asal Indonesia yang akan bersaing di pasar Internasional dengan menjawab kebutuhan melalui Metaverse, NFT, Meta-fi, dan Game-fi. Beberapa figur yang juga telah bergabung di Sekuya antara lain, Steven Mac sebagai penasehat pasar Amerika, Eunice Wong yang dikenal sebagai Crypto Queen, Yuki Aizu pemain bola asal Jepang, dan Evelina Tan artis dan presenter asal Indonesia.