JAKARTA, Cobisnis.com - Kementerian Pehubungan (Kemenhub) membuka peluang perpanjangan rute kereta rel listrik (KRL) Commuter Line bisa tembus sampai ke kawasan Merak, Banten. Rencana ini masuk dalam kajian reaktivasi sejumlah jalur kereta yang tidak terpakai.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal mengatakan rencana perpanjangan rute ini akan semakin mengembangkan cangkupan KRL Commuter Line. Sebab, saat ini layanan KRL baru menjangkau Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.
Sekadar informasi, Stasiun Rangkasbitung merupakan pemberhentian terakhir untuk rute Tanah Abang-Rangkasbitung. Pelanggan yang ingin melanjutkan perjalan menuju Merak, harus menggunakan kereta api (KA) lokal.
“Dan termasuk juga yang ke arah Merak. Kalau dimungkinkan Merak dengan reaktivasi kita perpanjang KRL, itu akan lebih mengembangkan kita,” kata Risal saat ditemui di Stasiun Jakarta Kota, Selasa, 22 April.
Terkait dengan rencana tersebut, Risal bilang Kemenhub Akan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait lainnya. Dia mengungkapkan pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP).
Lebih lanjut, Risal mengatakan Kementerian PKP berencana untuk membangun perumahan di kawasan Merak, Banten. Karena itu, dia bilang Kementerian PKP meminta dukungan dari sisi transportasi agar KRL dapat diperpanjang hingga Merak.
“Kita harus sinergi dengan kementerian lain, Kementerian Perumahan juga berarah ke Merak, dan mereka minta dukungan kita bagaimana KRL bisa kita perpanjang sampe ke Merak untuk kita lakukan,” tuturnya.
Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter memastikan tidak akan melakukan importasi kereta rel listrik (KRL) bekas dari luar negeri. Langkah ini menjadi rencana investasi yang dilakukan perusahaan beberapa tahun ke depan.
Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Atriviyanto mengungkapkan bahwa sudah diputuskan untuk tidak lagi mendatangkan kereta bekas dari luar negeri sejak 2023 lalu. Karena itu, KAI Commuter memilih untuk mengimpor sejumlah rangkaian kereta dari produsen asal China, CRRC Qingdao Sifang.
“Di era 2023 sampai 2027 ini kita sudah mempersiapkan investasi beberapa kereta-kereta yang baru, jadi kita sudah tidak membeli kereta yang bukan baru lagi,” ujar Asdo saat ditemui di Stasiun Jakarta Kota, Selasa, 22 April.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal mengatakan rencana perpanjangan rute ini akan semakin mengembangkan cangkupan KRL Commuter Line. Sebab, saat ini layanan KRL baru menjangkau Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.
Sekadar informasi, Stasiun Rangkasbitung merupakan pemberhentian terakhir untuk rute Tanah Abang-Rangkasbitung. Pelanggan yang ingin melanjutkan perjalan menuju Merak, harus menggunakan kereta api (KA) lokal.
“Dan termasuk juga yang ke arah Merak. Kalau dimungkinkan Merak dengan reaktivasi kita perpanjang KRL, itu akan lebih mengembangkan kita,” kata Risal saat ditemui di Stasiun Jakarta Kota, Selasa, 22 April.
Terkait dengan rencana tersebut, Risal bilang Kemenhub Akan berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait lainnya. Dia mengungkapkan pihaknya juga sudah berkomunikasi dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP).
Lebih lanjut, Risal mengatakan Kementerian PKP berencana untuk membangun perumahan di kawasan Merak, Banten. Karena itu, dia bilang Kementerian PKP meminta dukungan dari sisi transportasi agar KRL dapat diperpanjang hingga Merak.
“Kita harus sinergi dengan kementerian lain, Kementerian Perumahan juga berarah ke Merak, dan mereka minta dukungan kita bagaimana KRL bisa kita perpanjang sampe ke Merak untuk kita lakukan,” tuturnya.
Sebelumnya, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter memastikan tidak akan melakukan importasi kereta rel listrik (KRL) bekas dari luar negeri. Langkah ini menjadi rencana investasi yang dilakukan perusahaan beberapa tahun ke depan.
Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Atriviyanto mengungkapkan bahwa sudah diputuskan untuk tidak lagi mendatangkan kereta bekas dari luar negeri sejak 2023 lalu. Karena itu, KAI Commuter memilih untuk mengimpor sejumlah rangkaian kereta dari produsen asal China, CRRC Qingdao Sifang.
“Di era 2023 sampai 2027 ini kita sudah mempersiapkan investasi beberapa kereta-kereta yang baru, jadi kita sudah tidak membeli kereta yang bukan baru lagi,” ujar Asdo saat ditemui di Stasiun Jakarta Kota, Selasa, 22 April.