JAKARTA, Cobisnis.com - Korea Agro-Fisheries & Food Trade Corporation (aT) Center ambil bagian dalam pameran pangan terbesar se-Indonesia, SIAL Interfood 2024 pada 13-16 November 2024 di JI EXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Pada acara tersebut, aT Center menyiapkan booth khusus bernama Miracle K-Spirit untuk mempromosikan minuman fermentasi berbahan dasar beras, seperti minuman beras fermentasi dan makgeolli (arak beras)
Dalam booth tersebut, para pengunjung dapat mencoba delapan jenis cocktail dengan bahan dasar minuman beras fermentasi dan makgeolli yang dibuat langsung oleh Content Creator sekaligus bartender Leonardy Leo.
Lee Seung Hoon, Chief Representative Korea Agro-Trade Center (aT Center) mengungkapkan kalau Miracle K Spirit adalah program yang memperkenalkan budaya berkumpul dan bersulang minuman beras fermentasi tradisional Korea.
"Budaya minum ini sendiri sudah melekat sebagai budaya Korea Selatan yang dikenal seluruh dunia, termasuk Indonesia. Belum lagi, penyebaran budaya minum alkohol dari Korea Selatan ini dibantu dengan pesatnya penyebaran K-Pop dan K-Drama ke seluruh dunia," jelas Lee.
Di Korea Selatan, budaya bersulang, terutama minuman beras fermentasi dan makgeolli identik dengan perayaan kebahagiaan dan mempererat hubungan sosial.
Itu sebabnya penduduk Korea Selatan akan merayakan keberhasilan, perayaan tradisional, dan hari istimewa dengan mengkonsumsi minuman fermentasi tradisional Korea. Tidak hanya itu, ketika ingin mempererat hubungan dengan teman, rekan kerja, dan keluarga, biasanya juga mengkonsumsi minuman tersebut.
Dalam budaya Korea, menuangkan minuman untuk orang lain adalah tanda penghormatan dan keramahan yang bisa memperkuat hubungan antarindividu.
Minuman beras fermentasi yang diperkenalkan dalam pameran ini adalah Hwayo, minuman yang terbuat dari 100% fermentasi beras organik dan air murni, tanpa campuran apapun.
Oleh karena itu, kandungan alkoholnya masih bisa dibilang cukup rendah. Selain itu, apabila diminum dalam jumlah yang terbatas,minuman beras fermentasi yang dibuat dari beras organik sebenarnya juga punya efek baik untuk kesehatan.
Misalnya, efek relaksasi, melancarkan peredaran darah, hingga baik untuk pencernaan. Kebiasaan untuk mencampurkan minuman, khususnya minuman beras fermentasi juga bukan praktek yang asing di Korea Selatan.
Untuk beberapa orang, rasa minuman beras fermentasi murni bisa terlalu kuat, sehingga bisa dicampur dengan soda atau jus buah agar rasanya menjadi lebih ringan.
Leonardy Leo, sebagai bartender dan beverage creator juga berpendapat bahwa pencampuran minuman fermentasi juga bisa menciptakan rasa minuman yang lebih menarik dan membuat suasana menjadi lebih menyenangkan.
Mencampur minuman beras fermentasi membuatnya lebih fleksibel dan bisa disesuaikan dengan preferensi masing-masing orang, baik dalam hal rasa maupun intensitas alkohol.
Sementara itu, aT Center juga menghadirkan 24 perusahaan ekspor makanan unggulan dalam booth Korea Pavilion dalam SIAL Interfood. Disana pengunjung dapat mencoba berbagai produk seperti stroberi, pir, kimchi, ginseng, makanan kesehatan, minuman, saus, kudapan, dan rumput laut, yang mencerminkan tren ekspor terbaru dan karakteristik pasar.
Pada acara tersebut, aT Center menyiapkan booth khusus bernama Miracle K-Spirit untuk mempromosikan minuman fermentasi berbahan dasar beras, seperti minuman beras fermentasi dan makgeolli (arak beras)
Dalam booth tersebut, para pengunjung dapat mencoba delapan jenis cocktail dengan bahan dasar minuman beras fermentasi dan makgeolli yang dibuat langsung oleh Content Creator sekaligus bartender Leonardy Leo.
Lee Seung Hoon, Chief Representative Korea Agro-Trade Center (aT Center) mengungkapkan kalau Miracle K Spirit adalah program yang memperkenalkan budaya berkumpul dan bersulang minuman beras fermentasi tradisional Korea.
"Budaya minum ini sendiri sudah melekat sebagai budaya Korea Selatan yang dikenal seluruh dunia, termasuk Indonesia. Belum lagi, penyebaran budaya minum alkohol dari Korea Selatan ini dibantu dengan pesatnya penyebaran K-Pop dan K-Drama ke seluruh dunia," jelas Lee.
Di Korea Selatan, budaya bersulang, terutama minuman beras fermentasi dan makgeolli identik dengan perayaan kebahagiaan dan mempererat hubungan sosial.
Itu sebabnya penduduk Korea Selatan akan merayakan keberhasilan, perayaan tradisional, dan hari istimewa dengan mengkonsumsi minuman fermentasi tradisional Korea. Tidak hanya itu, ketika ingin mempererat hubungan dengan teman, rekan kerja, dan keluarga, biasanya juga mengkonsumsi minuman tersebut.
Dalam budaya Korea, menuangkan minuman untuk orang lain adalah tanda penghormatan dan keramahan yang bisa memperkuat hubungan antarindividu.
Minuman beras fermentasi yang diperkenalkan dalam pameran ini adalah Hwayo, minuman yang terbuat dari 100% fermentasi beras organik dan air murni, tanpa campuran apapun.
Oleh karena itu, kandungan alkoholnya masih bisa dibilang cukup rendah. Selain itu, apabila diminum dalam jumlah yang terbatas,minuman beras fermentasi yang dibuat dari beras organik sebenarnya juga punya efek baik untuk kesehatan.
Misalnya, efek relaksasi, melancarkan peredaran darah, hingga baik untuk pencernaan. Kebiasaan untuk mencampurkan minuman, khususnya minuman beras fermentasi juga bukan praktek yang asing di Korea Selatan.
Untuk beberapa orang, rasa minuman beras fermentasi murni bisa terlalu kuat, sehingga bisa dicampur dengan soda atau jus buah agar rasanya menjadi lebih ringan.
Leonardy Leo, sebagai bartender dan beverage creator juga berpendapat bahwa pencampuran minuman fermentasi juga bisa menciptakan rasa minuman yang lebih menarik dan membuat suasana menjadi lebih menyenangkan.
Mencampur minuman beras fermentasi membuatnya lebih fleksibel dan bisa disesuaikan dengan preferensi masing-masing orang, baik dalam hal rasa maupun intensitas alkohol.
Sementara itu, aT Center juga menghadirkan 24 perusahaan ekspor makanan unggulan dalam booth Korea Pavilion dalam SIAL Interfood. Disana pengunjung dapat mencoba berbagai produk seperti stroberi, pir, kimchi, ginseng, makanan kesehatan, minuman, saus, kudapan, dan rumput laut, yang mencerminkan tren ekspor terbaru dan karakteristik pasar.