Jamkrindo

Korea Utara Ancam Tindakan Ofensif dan Kecam Pembicaraan Keamanan AS

Oleh Zahra Zahwa pada 09 Nov 2025, 05:47 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Menteri pertahanan Korea Utara, No Kwang Chol, pada Sabtu mengancam akan mengambil “tindakan yang lebih ofensif” sambil mengecam pembicaraan keamanan antara Amerika Serikat dan Korea Selatan serta kedatangan kapal induk AS di Korea Selatan.

Sehari sebelumnya, Korea Utara menembakkan sebuah rudal balistik ke arah laut di pantai timurnya setelah pada Kamis mengecam sanksi baru AS terhadap individu dan entitas Korea Utara yang disebut Washington terlibat dalam skema pencucian uang terkait siber. Kementerian pertahanan Korea Selatan pada Sabtu mengecam peluncuran rudal itu, sekaligus menyebut kritik Korea Utara terhadap pertemuan AS-Korea Selatan sebagai hal yang disayangkan.

No mengkritik kunjungan terbaru para menteri pertahanan AS dan Korea Selatan ke perbatasan kedua negara, juga pembicaraan keamanan lanjutan di Seoul, sambil menuduh mereka bersekongkol meningkatkan upaya pencegahan terhadap Korut dan mengintegrasikan kekuatan nuklir serta konvensional.

“Ini adalah pengungkapan jelas dan ungkapan langsung dari niat bermusuhan mereka untuk melawan DPRK sampai akhir,” kata No, merujuk pada nama resmi negara tersebut, Republik Demokratik Rakyat Korea. Menteri pertahanan AS Pete Hegseth pada Selasa mengatakan bahwa inti aliansi dengan Seoul tetap berfokus pada pencegahan terhadap Korea Utara, meski Washington akan mempertimbangkan fleksibilitas bagi pasukan AS di Korea Selatan untuk menghadapi ancaman kawasan.

No juga mengatakan bahwa kunjungan kapal induk bertenaga nuklir AS, George Washington, ke pelabuhan Busan minggu ini setelah latihan udara gabungan AS-Korea Selatan telah meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea.

“Kami akan menunjukkan tindakan yang lebih ofensif terhadap ancaman musuh demi memastikan keamanan dan mempertahankan perdamaian lewat kekuatan yang kuat,” kata No, menurut media pemerintah Korea Utara, KCNA.

Angkatan laut Korea Selatan mengatakan kunjungan kapal induk itu bertujuan mengisi ulang persediaan dan memberi waktu istirahat bagi kru. Saat mengunjungi Korea Selatan pekan lalu, Presiden AS Donald Trump kembali menyatakan kesediaannya untuk bertemu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Pertemuan tidak terjadi, namun Trump mengatakan ia bersedia kembali ke kawasan tersebut untuk bertemu Kim.

Pekan lalu, Korea Utara juga menembakkan rudal jelajah ke arah barat semenanjung Korea bertepatan dengan kedatangan Trump dan para pemimpin lain di Korea Selatan untuk menghadiri pertemuan regional.

Terkait peluncuran rudal terbaru, Komando Indo-Pasifik AS mengatakan pada Sabtu bahwa peluncuran tersebut “tidak menimbulkan ancaman langsung bagi personel atau wilayah AS, atau bagi sekutu kami”.
“Mereka menambahkan bahwa peluncuran itu menunjukkan dampak destabilisasi dari tindakan Korea Utara.”