JAKARTA, Cobisnis.com - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan penurunan pada laba bersih sepanjang kuartal III-2024. Dikutip dari laporan keuangan perusahaan, laba periode tahun berjalan Antam pada September 2024 tercatat sebesar Rp2,22 triliun. Jumlah ini mengalami penurunan dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,84 triliun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Arianto Sabtonugroho mengatakan, EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp3,93 triliun.
"Capaian laba bersih Antam merefleksikan nilai laba bersih Antam sebesar Rp 91,6 per lebar saham," ujarnya dalam konferensi pers seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Hotel Indonesia Kempinski, Rabu, 13 November.
Ia melanjutkan, sepanjang periode ini perseroan juga mencatat pertumbuhan penjualan yang cukup signifikan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Penjualan Antam hingga September 2024 tercatat sebesar Rp43,2 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2023 Rp30,9 triliun rupiah atau pertumbuhan sebesar 40 persen. Nilai penjualan ini didominasi oleh penjualan yang berasal dari pasar domestik.
Dengan kontribusi penjualan bersih domestik mencapai Rp39,79 triliun rupiah atau sekarang dalam 92 persen total penjualan bersih antam.
"Dengan ini angka memperkuat persis strategis di dalam dunia serta membangun pertahanan bisnis dari tantangan geopolitik dan ekonomi global," tandas Arianto.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Arianto Sabtonugroho mengatakan, EBITDA perseroan tercatat sebesar Rp3,93 triliun.
"Capaian laba bersih Antam merefleksikan nilai laba bersih Antam sebesar Rp 91,6 per lebar saham," ujarnya dalam konferensi pers seusai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Hotel Indonesia Kempinski, Rabu, 13 November.
Ia melanjutkan, sepanjang periode ini perseroan juga mencatat pertumbuhan penjualan yang cukup signifikan jika dibandingkan tahun sebelumnya. Penjualan Antam hingga September 2024 tercatat sebesar Rp43,2 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2023 Rp30,9 triliun rupiah atau pertumbuhan sebesar 40 persen. Nilai penjualan ini didominasi oleh penjualan yang berasal dari pasar domestik.
Dengan kontribusi penjualan bersih domestik mencapai Rp39,79 triliun rupiah atau sekarang dalam 92 persen total penjualan bersih antam.
"Dengan ini angka memperkuat persis strategis di dalam dunia serta membangun pertahanan bisnis dari tantangan geopolitik dan ekonomi global," tandas Arianto.
