Jamkrindo

Meski Kinerja Perbankan Digital Meningkat, Saham Tetap Merosot

Oleh Saeful Imam pada 26 Jun 2024, 18:00 WIB

Kondisi bank digital indonesia yang menerapkan bunga bank tinggi

JAKARTA, COBISNIS.COM - Performa industri perbankan digital secara bertahap terus menunjukkan peningkatan. Meski demikian, pergerakan sahamnya masih berada di zona merah.

Beberapa bank digital yang telah merilis laporan keuangan bulanan per Mei 2024 menunjukkan kinerja yang mulai konsisten mencatat laba. Bagi yang masih mengalami kerugian, terlihat adanya penurunan dalam jumlah kerugian.

Contohnya, PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) mencatatkan laba sebesar Rp 81 miliar pada Mei 2024, meningkat dari Rp 48,22 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, harga saham AMAR justru terus menurun, mengalami koreksi hingga 31,25% sejak awal tahun menjadi Rp 220 per saham.

Contoh lainnya adalah PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) yang konsisten mencatat laba sebesar Rp 172,4 miliar hingga Mei 2024. Meski demikian, laba ini mengalami penurunan sekitar 6,4% secara tahunan (YoY).

Sama seperti AMAR, harga saham BBHI juga mengalami penurunan, terkoreksi hingga 42,25% sejak awal tahun. Namun, dalam sepekan terakhir, BBHI menunjukkan tanda-tanda kebangkitan dengan kenaikan sekitar 4,2%, mencapai Rp 745 per saham.

Direktur Utama BBHI Indra Utoyo menyatakan bahwa saat ini BBHI mengambil pendekatan yang konservatif dalam meningkatkan kredit. Allo Bank fokus menyalurkan kredit kepada debitur yang berkualitas dengan penuh kehati-hatian. Tujuannya adalah untuk membukukan kinerja keuangan yang sehat dan berkelanjutan.

Indra juga menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan atas risiko kredit melalui berbagai indikator risiko untuk memastikan bahwa portofolio Allo Bank tetap sesuai dengan risk appetite dan risk tolerance yang telah ditetapkan. Monitoring risiko kredit dilakukan secara kontinu baik di level Direksi maupun Dewan Komisaris sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.