JAKARTA, Cobisnis.com – Plaza Indonesia bukan sekadar mal, tapi simbol kemewahan yang menandai perjalanan ekonomi dan gaya hidup masyarakat urban Jakarta. Berlokasi di jantung ibu kota, pusat belanja ini sudah jadi ikon premium sejak pertama kali dibuka pada 1 Maret 1990.
Bangunan megah di Jalan M.H. Thamrin ini berdiri di atas lahan bekas Asoka Hotel, yang dulunya bernama Wisma Warta. Proyeknya dimulai pada 4 Maret 1987 oleh PT Plaza Indonesia Realty Tbk, dan sejak awal memang dirancang untuk menjadi mal kelas atas yang berbeda dari pusat perbelanjaan lain di zamannya.
Saat pertama kali beroperasi, Plaza Indonesia langsung menghadirkan tenant internasional seperti Sogo dan berbagai brand mode dunia. Ini menjadikannya pelopor konsep luxury retail mall di Indonesia—jauh sebelum mal mewah menjamur di Jakarta.
Luas awalnya sekitar 38.050 meter persegi, dengan area sewa lebih dari 40 ribu meter persegi. Pada masanya, angka itu sudah luar biasa besar dan menandakan ambisi tinggi pengembangnya untuk menjadikan Plaza Indonesia sebagai destinasi belanja paling eksklusif di Tanah Air.
Tiga dekade lebih berlalu, citra mewah Plaza Indonesia tak pernah pudar. Mall ini terus berevolusi lewat serangkaian renovasi dan perluasan besar, termasuk proyek ekspansi pada 2009 yang menambah enam lantai ritel baru dan lima lantai parkir tambahan.
Menariknya, proyek perluasan tersebut digarap oleh perusahaan konstruksi asal Korea Selatan, Ssangyong Engineering & Construction, dengan nilai kontrak sekitar US$40 juta plus Rp785 miliar. Nilai besar itu menunjukkan keseriusan manajemen untuk mempertahankan standar premium Plaza Indonesia.
Selain jadi rumah bagi brand fashion global seperti Louis Vuitton, Dior, dan Chanel, Plaza Indonesia juga dikenal sebagai ruang sosial elite—tempat bisnis, gaya hidup, dan hiburan bertemu dalam satu kompleks bergengsi.
Tak cuma mal, kompleks Plaza Indonesia kini juga terintegrasi dengan hotel bintang lima dan area perkantoran, membentuk mixed-use development yang memantapkan posisinya sebagai kawasan paling prestisius di pusat Jakarta.
Selama 35 tahun terakhir, Plaza Indonesia telah jadi saksi perubahan wajah kota. Dari masa ekonomi Orde Baru hingga era digital sekarang, mal ini tetap relevan—jadi tempat nongkrong, berbelanja, sekaligus menampilkan gaya hidup urban kelas atas.
Ke depan, Plaza Indonesia diperkirakan masih akan mempertahankan reputasinya sebagai pionir mal mewah di Indonesia, sekaligus simbol bagaimana bisnis gaya hidup bisa bertahan lewat inovasi dan pengalaman eksklusif.