JAKARTA, Cobisnis.com – PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), anak usaha PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Regional Kalimantan, berhasil meningkatkan produksi minyak dari 12.500 barel minyak per hari (BOPD) pada Januari menjadi 13.400 BOPD di akhir Juni 2025. Kenaikan ini setara 7,2% dalam enam bulan terakhir.
Selain itu, produksi gas bumi juga mencatat pertumbuhan signifikan dari 86,79 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) menjadi 98,43 MMSCFD atau naik 13,4% pada periode yang sama. Pertumbuhan ini mencerminkan efektivitas strategi operasional yang dijalankan perusahaan.
Direktur Utama PHI Sunaryanto menjelaskan pencapaian tersebut merupakan hasil dari strategi terintegrasi, mulai dari optimasi baseline produksi, program kerja ulang sumur, hingga pengeboran baru yang dilakukan secara disiplin. PHSS juga menerapkan strategi borderless dalam pengeboran migas di wilayah kerja yang beririsan di Kalimantan untuk membuka peluang investasi dan menciptakan efisiensi biaya.
Contoh sinergi dilakukan dengan PEP Sangasanga dalam operasi di North Kutai Lama (NKL) dan Samboja, Kalimantan Timur. Kerja sama ini memungkinkan penggunaan fasilitas produksi bersama, memangkas duplikasi biaya, serta meningkatkan fleksibilitas dan reliabilitas rantai pasok energi.
Efisiensi diperkuat melalui proyek reverse borderless L-805U yang mengoptimalkan aliran gas dan cairan antar fasilitas PHSS dan PEP, mengurangi konsumsi gas lift, serta membuka peluang reaktivasi sumur Lampake. Di sisi teknologi, PHSS mengembangkan Monobore Pump berdiameter 3,5 inci yang dipasang tanpa rig (rigless) untuk reaktivasi sumur idle dengan efisiensi tinggi.
Selain itu, inovasi capillary string juga diterapkan untuk menghantarkan surfactant ke dalam sumur sehingga cairan mengendap bisa berubah menjadi busa. Teknologi ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas sumur yang sebelumnya tidak aktif.
Sebagai informasi, PHSS merupakan anak usaha PHI yang beroperasi di Zona 9, Wilayah Kerja Sanga Sanga, Kalimantan Timur. Perusahaan ini terus berupaya menjaga ketahanan energi nasional melalui efisiensi, inovasi, dan sinergi lintas wilayah kerja.
Selain itu, produksi gas bumi juga mencatat pertumbuhan signifikan dari 86,79 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) menjadi 98,43 MMSCFD atau naik 13,4% pada periode yang sama. Pertumbuhan ini mencerminkan efektivitas strategi operasional yang dijalankan perusahaan.
Direktur Utama PHI Sunaryanto menjelaskan pencapaian tersebut merupakan hasil dari strategi terintegrasi, mulai dari optimasi baseline produksi, program kerja ulang sumur, hingga pengeboran baru yang dilakukan secara disiplin. PHSS juga menerapkan strategi borderless dalam pengeboran migas di wilayah kerja yang beririsan di Kalimantan untuk membuka peluang investasi dan menciptakan efisiensi biaya.
Contoh sinergi dilakukan dengan PEP Sangasanga dalam operasi di North Kutai Lama (NKL) dan Samboja, Kalimantan Timur. Kerja sama ini memungkinkan penggunaan fasilitas produksi bersama, memangkas duplikasi biaya, serta meningkatkan fleksibilitas dan reliabilitas rantai pasok energi.
Efisiensi diperkuat melalui proyek reverse borderless L-805U yang mengoptimalkan aliran gas dan cairan antar fasilitas PHSS dan PEP, mengurangi konsumsi gas lift, serta membuka peluang reaktivasi sumur Lampake. Di sisi teknologi, PHSS mengembangkan Monobore Pump berdiameter 3,5 inci yang dipasang tanpa rig (rigless) untuk reaktivasi sumur idle dengan efisiensi tinggi.
Selain itu, inovasi capillary string juga diterapkan untuk menghantarkan surfactant ke dalam sumur sehingga cairan mengendap bisa berubah menjadi busa. Teknologi ini terbukti mampu meningkatkan produktivitas sumur yang sebelumnya tidak aktif.
Sebagai informasi, PHSS merupakan anak usaha PHI yang beroperasi di Zona 9, Wilayah Kerja Sanga Sanga, Kalimantan Timur. Perusahaan ini terus berupaya menjaga ketahanan energi nasional melalui efisiensi, inovasi, dan sinergi lintas wilayah kerja.
