JAKARTA, Cobisnis.com - PT Freeport Indonesia (PTFI) mengonfirmasi kebakaran yang terjadi di pabrik asam sulfat yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur (Jatim), Senin, pukul 17.45 WIB.
Hal ini disampaikan VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati melalui pesan singkatnya pada hari ini, Senin, 14 Oktober.
"Telah terjadi kebakaran di pabrik asam sulfat smelter PTFI, di KEK Gresik, pada Senin, 14 Oktober 2024 pukul 17.45 WIB," ujarnya, Senin, 14 Oktober.
Ia menambahkan, tim tanggap darurat PTFI bergerak cepat menangani dan sedang berusaha memadamkan kobaran api. Katri juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Keselamatan para karyawan merupakan prioritas kami," tandas Katri.
Untuk informasi, Presiden Joko Widodo melakukan peresmian produksi katoda tembaga perdana dari smelter kedua PTFI pada Senin 23 September yang lalu.
Smelter ini merupakan fasilitas pemurnian tembaga dengan desain jalur tunggal terbesar di dunia, dilengkapi dengan fasilitas utama pabrik peleburan dan pemurnian tembang dengan unit pemurnian logam mulia serta berbagai fasilitas pendukung.
Produk utama smelter adalah katoda tembaga, emas dan perak murni batangan, serta PGM (Platinum Group Metal).
Produk samping antara lain asam sulfat, gipsum, dan timbal. Keberadaan fasilitas ini memastikan seluruh konsentrat tembaga yang diproduksi oleh PTFI sepenuhnya diproses dan dimurnikan di dalam negeri.
Hal ini disampaikan VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati melalui pesan singkatnya pada hari ini, Senin, 14 Oktober.
"Telah terjadi kebakaran di pabrik asam sulfat smelter PTFI, di KEK Gresik, pada Senin, 14 Oktober 2024 pukul 17.45 WIB," ujarnya, Senin, 14 Oktober.
Ia menambahkan, tim tanggap darurat PTFI bergerak cepat menangani dan sedang berusaha memadamkan kobaran api. Katri juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Keselamatan para karyawan merupakan prioritas kami," tandas Katri.
Untuk informasi, Presiden Joko Widodo melakukan peresmian produksi katoda tembaga perdana dari smelter kedua PTFI pada Senin 23 September yang lalu.
Smelter ini merupakan fasilitas pemurnian tembaga dengan desain jalur tunggal terbesar di dunia, dilengkapi dengan fasilitas utama pabrik peleburan dan pemurnian tembang dengan unit pemurnian logam mulia serta berbagai fasilitas pendukung.
Produk utama smelter adalah katoda tembaga, emas dan perak murni batangan, serta PGM (Platinum Group Metal).
Produk samping antara lain asam sulfat, gipsum, dan timbal. Keberadaan fasilitas ini memastikan seluruh konsentrat tembaga yang diproduksi oleh PTFI sepenuhnya diproses dan dimurnikan di dalam negeri.