Jamkrindo

TikTok Tingkatkan Penjualan UMKM di Bulan Ramadan dan Lebaran

Oleh Indra Purnama pada 03 Mar 2025, 15:12 WIB

JAKARTA, COBISNIS.COM - Ramadan menjadi momen penting bagi pelaku usaha, termasuk UMKM. Beberapa waktu lalu, TikTok kembali mengadakan program tahunan #MajuBarengTikTok dengan tema spesial "Ramadan Bareng TikTok". Program ini memberikan pelatihan gratis bagi UMKM untuk memaksimalkan potensi bisnis mereka selama bulan Ramadan hingga Lebaran melalui platform TikTok.



Dalam kesempatan tersebut, TikTok menyorot beberapa tren yang bisa dimanfaatkan oleh para UMKM untuk meningkatkan bisnisnya selama momen Ramadan dan Lebaran. Berdasarkan studi TikTok bersama Toluna, ada beberapa strategi yang dapat diadopsi oleh UMKM:



  1. Mempersiapkan kebutuhan Ramadan lebih awal: UMKM dapat mulai merancang kampanye sekitar satu bulan hingga satu minggu sebelum Ramadan, dengan fokus pada storytelling dan shoppertainment agar dapat membantu membangun kesadaran brand lebih awal.
  2. Memenangkan momen puncak Ramadan: Mengetahui bahwa 1 dari 3 pengguna mulai mempersiapkan Lebaran dua minggu sebelum hari raya, UMKM dapat memanfaatkan solusi full-funnel TikTok, seperti TikTok for Business, untuk menarik perhatian selama momen penting menjelang Lebaran.
  3. Merayakan Lebaran dengan promosi spesial: Pada periode ini, 46% pengguna aktif mencari konten belanja dan promosi spesial Lebaran. UMKM bisa memanfaatkan momen ini dengan membuat kampanye kreatif yang menarik perhatian dan memberikan penawaran spesial.
  4. Menjaga relevansi pasca-Ramadan: Setelah Lebaran, 1 dari 2 pengguna melanjutkan belanja mereka. UMKM perlu menyesuaikan strategi untuk tetap relevan dengan preferensi konsumen yang berlanjut pasca-Ramadan, memastikan hubungan jangka panjang dengan pelanggan.


"Melalui Ramadan Bareng TikTok, kami bertujuan membantu pelaku UMKM dapat memahami tren konsumen dan menyusun strategi pemasaran digital yang lebih efektif. Setelah mengikuti sesi pembekalan, para pelaku usaha dapat memanfaatkan ekosistem TikTok dalam menyusun kampanye kreatif, mulai dari membangun brand awareness hingga menjaga loyalitas pelanggan yang mereka ingin jangkau. Harapannya, program #MajuBarengTikTokdapat mempercepat digitalisasi UMKM untuk mendukung upaya pemerintah dalam mendorong 50% UMKM bertransformasi digital pada 2025," ungkap Marshiella Pandji, Public Policy and Government Relations, TikTok Indonesia.



Pada gelaran "Ramadan Bareng TikTok", sebanyak 600 peserta UMKM mengikuti berbagai sesi bermanfaat dan praktikal, termasuk mendengar wawasan dan kisah inspiratif dari kolaborator dan para UMKM yang sukses di Ramadan tahun lalu. Salah satu pelaku UMKM yang ikut serta adalah Beeru, yang menghadirkan produk sehat pengganti gula, berhasil mencatat penjualan hingga tiga kali lipat selama Ramadan 2024 dengan mengikuti kampanye Ramadan Ekstra Seru di TikTok. Sementara itu, Apelicious, UMKM asal Malang yang menyediakan keripik buah dan sayur alami, meningkatkan volume penjualan hingga 40% setelah meningkatkan anggaran iklan di TikTok sebesar 20% selama Ramadan tahun lalu. Keberhasilan kedua UMKM ini tidak terlepas dari strategi kreatif mereka dalam memanfaatkan tren Ramadan dan Lebaran di TikTok. Beeru, misalnya, mengganti kemasan produknya dengan edisi Idul Fitri dan konsisten membuat konten bertemakan Ramadan. Sedangkan Apelicious memilih fokus pada platform digital setelah mengalami kesulitan di toko offline, sehingga produk mereka semakin dikenal luas. Melalui #MajuBarengTikTok, TikTok konsisten berupaya mendukung lebih banyak UMKM seperti Beeru dan Apelicious. Sejak diumumkan di TikTok Southeast Asia Impact Forum 2023, total kredit iklan yang diberikan pada tahun 2024 telah meningkat lebih dari enam kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Kredit iklan ini disalurkan ke 10 lembaga pemerintah, badan usaha milik negara, mitra industri, dan LSM untuk meningkatkan distribusi konten edukasi untuk UMKM, membantu mereka memanfaatkan peluang bisnis saat adanya momentum seperti Ramadan. Sejak 2021, program #MajuBarengTikTok telah rutin dihadirkan dan berhasil melatih lebih dari 8.000 pelaku UMKM di Indonesia untuk membantu mengembangkan usahanya. Program ini terus berlanjut dengan pelatihan online yang dapat diakses sepanjang tahun melalui situs web www.majubarengtiktok.com.



Tag Terkait