JAKARTA, Cobisnis.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) resmi memulai pembangunan Gedung C Laboratorium Bahasa dan Pusat Bahasa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) di Yogyakarta. Pengerjaan proyek itu dilakukan usai peletakan batu pertama atau groundbreakinng pada Minggu, 10 Agustus.
Ditargetkan, gedung senilai Rp113,08 miliar tersebut selesai dibangun pada pertengahan 2026. Dengan demikian, bisa segera digunakan untuk menunjang aktivitas perkuliahan.
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, lingkup pekerjaan perseroan itu mencakup persiapan, penyediaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK), arsitektur, struktur, mechanical plumbing serta electrical.
Selain itu, perseroan juga mengerjakan tata landscape, bangunan pendukung dan site development.
"Waskita Karya berkomitmen menyelesaikan pembangunan Gedung C FIB UGM secara tepat waktu dan sesuai standar berlaku. Pengerjaan proyek ini merupakan salah satu wujud dukungan perseroan terhadap bidang pendidikan di Tanah Air," ujar Ermy dalam keterangan resminya, Selasa, 12 Agustus.
Nantinya, bangunan Gedung C di depan Jalan Nusantara itu terdiri dari delapan lantai untuk laboratorium dan ruang kelas serta satu lantai atas sebagai akses utilitas.
Sementara konsep desainnya mengusung perwujudan padepokan berkarakter budaya Nusantara yang diungkapkan melalui gerbang Candi Bentar Majapahit.
"Pola tapak candi menjadi dasar tapak bangunan lanskap, baik dari anatomi kepala, badan maupun kaki pada bangunan. Kemudian, berbagai elemen bidang pada fasad luar gedung menggunakan relief krawangan," katanya.
Ermy menjelaskan, relief tersebut mengungkapkan ragam hias etnis Nusantara. Berikutnya pada bagian tengah gedung menggunakan ornamen jawa dengan sengkalan memed yang menunjukkan tahun penting bagi FIB UGM. Lalu pada bagian lain, material bata berwarna merah tua digunakan sebagai identitas fakultas tersebut.
"Gedung C ini dilengkapi pula oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berupa kurang lebih 84 titik solar panel di area atap bangunan. Bangunan itu nantinya dikelilingi oleh pepohonan, sehingga tampak lebih asri," ucap dia.
Sebagai BUMN Konstruksi, lanjut Ermy, perseroan akan terus berkontribusi dalam mencerdaskan anak bangsa melalui pembangunan infrastruktur. Menjelang bonus demografi pada 2045 mendatang, WSKT menyadari pentingnya peningkatan sarana pendidikan guna mencetak para pemimpin di masa depan.
Sebelumnya, Waskita telah menyelesaikan pembangunan gedung pertemuan serbaguna ikonik milik UGM, yakni Grha Sabha Pramana (GSP) dan Gedung Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM. Pernah pula mengerjakan Gedung Fakultas Ilmu Kesehatan dan Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) di Depok, Jawa Barat.
WSKT turut berpartisipasi membangun kampus besar lainnya di Depok, yaitu Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Paket I dan III. Kemudian terlibat dalam pembangunan Konstruksi Politeknik Negeri Media Kreatif di Jakarta, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), serta Gedung Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Konstruksi Politeknik Negeri Malang (PNM) di Jawa Timur, Gedung Kuliah Terpadu UIN Sunan Gunung Djati Bandung di Jawa Barat, serta Menara Pinisi Universitas Negeri Makassar (UNM) di Sulawesi Selatan.
Ditargetkan, gedung senilai Rp113,08 miliar tersebut selesai dibangun pada pertengahan 2026. Dengan demikian, bisa segera digunakan untuk menunjang aktivitas perkuliahan.
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, lingkup pekerjaan perseroan itu mencakup persiapan, penyediaan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK), arsitektur, struktur, mechanical plumbing serta electrical.
Selain itu, perseroan juga mengerjakan tata landscape, bangunan pendukung dan site development.
"Waskita Karya berkomitmen menyelesaikan pembangunan Gedung C FIB UGM secara tepat waktu dan sesuai standar berlaku. Pengerjaan proyek ini merupakan salah satu wujud dukungan perseroan terhadap bidang pendidikan di Tanah Air," ujar Ermy dalam keterangan resminya, Selasa, 12 Agustus.
Nantinya, bangunan Gedung C di depan Jalan Nusantara itu terdiri dari delapan lantai untuk laboratorium dan ruang kelas serta satu lantai atas sebagai akses utilitas.
Sementara konsep desainnya mengusung perwujudan padepokan berkarakter budaya Nusantara yang diungkapkan melalui gerbang Candi Bentar Majapahit.
"Pola tapak candi menjadi dasar tapak bangunan lanskap, baik dari anatomi kepala, badan maupun kaki pada bangunan. Kemudian, berbagai elemen bidang pada fasad luar gedung menggunakan relief krawangan," katanya.
Ermy menjelaskan, relief tersebut mengungkapkan ragam hias etnis Nusantara. Berikutnya pada bagian tengah gedung menggunakan ornamen jawa dengan sengkalan memed yang menunjukkan tahun penting bagi FIB UGM. Lalu pada bagian lain, material bata berwarna merah tua digunakan sebagai identitas fakultas tersebut.
"Gedung C ini dilengkapi pula oleh Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berupa kurang lebih 84 titik solar panel di area atap bangunan. Bangunan itu nantinya dikelilingi oleh pepohonan, sehingga tampak lebih asri," ucap dia.
Sebagai BUMN Konstruksi, lanjut Ermy, perseroan akan terus berkontribusi dalam mencerdaskan anak bangsa melalui pembangunan infrastruktur. Menjelang bonus demografi pada 2045 mendatang, WSKT menyadari pentingnya peningkatan sarana pendidikan guna mencetak para pemimpin di masa depan.
Sebelumnya, Waskita telah menyelesaikan pembangunan gedung pertemuan serbaguna ikonik milik UGM, yakni Grha Sabha Pramana (GSP) dan Gedung Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM. Pernah pula mengerjakan Gedung Fakultas Ilmu Kesehatan dan Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) di Depok, Jawa Barat.
WSKT turut berpartisipasi membangun kampus besar lainnya di Depok, yaitu Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Paket I dan III. Kemudian terlibat dalam pembangunan Konstruksi Politeknik Negeri Media Kreatif di Jakarta, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), serta Gedung Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), Konstruksi Politeknik Negeri Malang (PNM) di Jawa Timur, Gedung Kuliah Terpadu UIN Sunan Gunung Djati Bandung di Jawa Barat, serta Menara Pinisi Universitas Negeri Makassar (UNM) di Sulawesi Selatan.