Jamkrindo

Adu Harta Pemilik Alfamart dan Indomaret, Siapa Paling Kaya?

Oleh Desti Dwi Natasya pada 17 Dec 2025, 05:26 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Dua jaringan minimarket terbesar di Indonesia, Alfamart dan Indomaret, telah menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Keberadaan keduanya yang kerap berdekatan membuat publik kerap membandingkan bukan hanya layanan dan konsep bisnis, tetapi juga kekayaan para pemiliknya, Djoko Susanto dan Anthony Salim.

Alfamart dan Indomaret sama-sama memiliki jaringan gerai yang sangat luas dan terus berkembang di berbagai daerah. Ekspansi agresif tersebut berkontribusi besar terhadap pertumbuhan bisnis dan nilai kekayaan para pengendali masing-masing perusahaan. Namun, di balik kemiripan model usaha, kedua minimarket ini dijalankan oleh grup dan sosok yang berbeda, dengan latar belakang serta strategi yang tidak sama.

Profil Alfamart dan Djoko Susanto

Djoko Susanto, yang juga dikenal dengan nama Kwok Kwie Fo, merupakan pendiri sekaligus pemilik Alfamart. Berdasarkan laporan perusahaan tahun 2024, Alfamart terus memperkuat jaringan distribusinya dengan membangun gudang baru di Tegal, Gorontalo, dan Luwu. Hingga tahun tersebut, Alfamart mengoperasikan lebih dari 20.120 gerai, ditambah 3.516 gerai entitas anak, serta lebih dari 2.000 gerai di Filipina yang didukung lima gudang logistik.

Perjalanan Djoko Susanto dimulai dari usaha kecil berupa kios rokok bernama Toko Sumber Bahagia, yang ia kelola setelah sekolah Tionghoa tempatnya belajar ditutup. Dari bisnis rokok inilah ia berkenalan dengan Putera Sampoerna dan bersama-sama mengembangkan jaringan kios serta supermarket Alfa. Momentum besar terjadi ketika Philip Morris International mengakuisisi HM Sampoerna dan melepas sebagian unit ritel, yang kemudian dikuasai oleh Djoko Susanto.

Melalui PT Sumber Alfaria Trijaya, Djoko mengembangkan berbagai merek ritel seperti Alfamart, Alfamidi, Alfa Express, dan Lawson. Saat ini, keberlanjutan bisnis Alfamart dijaga oleh dua anaknya, Feny Djoko Susanto dan Budi Djoko Susanto.

Profil Indomaret dan Anthony Salim

Indomaret berada di bawah naungan Salim Group dan dikendalikan oleh Anthony Salim, putra bungsu Sudono Salim. Anthony Salim, yang lahir di Kudus pada 15 Oktober 1949, mulai memimpin Salim Group sejak 1998. PT Indomarco Prismatama, pengelola Indomaret, telah menjadi bagian dari grup ini sejak 1988.

Awalnya, Indomaret dibangun untuk memenuhi kebutuhan harian karyawan Salim Group. Namun, seiring waktu, konsep minimarket yang dekat dengan kawasan permukiman dinilai lebih efektif dan kemudian menjadi ciri utama Indomaret. Saat ini, Indomaret memiliki lebih dari 23.000 gerai, 32 cabang, serta sekitar 190.000 karyawan di seluruh Indonesia.

Perbandingan Kekayaan

Mengacu pada data Real Time Net Worth Forbes per 19 November 2025, kekayaan Djoko Susanto tercatat sebesar US$2,8 miliar atau sekitar Rp46,64 triliun dengan asumsi kurs Rp16.657,30. Angka tersebut menempatkannya di peringkat ke-1.419 orang terkaya di dunia.

Sementara itu, Anthony Salim berdasarkan daftar Indonesia’s 50 Richest 2024 versi Forbes (per 11 Desember 2024) memiliki kekayaan sekitar US$12,8 miliar atau setara Rp213,26 triliun. Dengan nilai tersebut, Anthony Salim menempati posisi kelima orang terkaya di Indonesia.

Siapa Lebih Tajir?

Jika melihat data Forbes, selisih kekayaan antara pemilik Alfamart dan Indomaret terlihat cukup jauh. Djoko Susanto memiliki kekayaan sekitar US$2,8 miliar, sedangkan Anthony Salim mencapai US$12,8 miliar. Meski demikian, perlu dicatat bahwa data kekayaan Anthony Salim bersifat estimasi tahunan, sementara Djoko Susanto tercatat dalam pembaruan kekayaan secara real-time.

Dengan demikian, meskipun keduanya sama-sama sukses membangun jaringan ritel raksasa di Indonesia, dari sisi nilai kekayaan, Anthony Salim tercatat lebih unggul dibandingkan Djoko Susanto.