JAKARTA, Cobisnis.com – Afrika masih menjadi kawasan dengan tingkat literasi terendah di dunia berdasarkan berbagai laporan internasional. Kondisi ini terutama terlihat di wilayah Afrika Sub-Sahara yang menghadapi tantangan pendidikan struktural sejak lama.
Secara global, tingkat literasi orang dewasa dunia diperkirakan berada di kisaran 85–86 persen. Namun, di sejumlah negara Afrika Sub-Sahara, angka literasi masih berada jauh di bawah rata-rata tersebut.
Rendahnya literasi di kawasan ini tidak berdiri sendiri. Faktor kemiskinan ekstrem membuat banyak anak harus bekerja sejak usia dini, sehingga pendidikan formal tidak menjadi prioritas utama.
Akses terhadap fasilitas pendidikan juga masih terbatas. Di banyak wilayah pedesaan Afrika, jarak sekolah yang jauh dan minimnya tenaga pengajar menjadi hambatan serius bagi keberlanjutan pendidikan.
Konflik dan instabilitas politik turut memperburuk situasi. Perang berkepanjangan menyebabkan sekolah rusak, aktivitas belajar terhenti, dan satu generasi kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan dasar.
Ketimpangan gender juga berperan besar. Di sejumlah wilayah Afrika, tingkat literasi perempuan tercatat jauh lebih rendah dibanding laki-laki akibat praktik sosial dan budaya yang membatasi akses pendidikan.
Dari sisi ekonomi, rendahnya literasi berdampak langsung pada produktivitas tenaga kerja. Masyarakat dengan keterbatasan kemampuan baca tulis cenderung sulit mengakses pekerjaan formal dan layanan keuangan.
Secara sosial, literasi rendah memengaruhi kualitas kesehatan dan partisipasi warga dalam kehidupan publik. Informasi terkait kesehatan, hak sipil, hingga kebijakan publik menjadi sulit dipahami secara merata.
Meski demikian, berbagai upaya perbaikan terus dilakukan. Pemerintah, lembaga internasional, dan organisasi non-pemerintah mendorong program pendidikan dasar, literasi dewasa, dan peningkatan akses sekolah.
Afrika bukan kawasan tanpa potensi. Tantangan literasi yang dihadapi lebih mencerminkan ketimpangan global dan keterbatasan akses, bukan kemampuan masyarakatnya.