Jamkrindo

'Allahumma Shoyyiban Nafi'an': Doa Hujan Paling Mustajab

Oleh Muh. Abdi Sesardiman pada 28 Oct 2025, 16:46 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com - Ketika hujan turun, umat Islam memiliki kesempatan emas untuk memanjatkan doa, sebab waktu turunnya hujan termasuk dalam waktu-waktu mustajab (mudah dikabulkan). Doa yang paling dianjurkan oleh Rasulullah SAW adalah "Allahumma shoyyiban nafi'an" (اَللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً). Doa sederhana namun sarat makna ini menjadi inti dari pengharapan umat agar air yang turun membawa berkah, bukan bencana.

Pentingnya Tulisan dan Lafal Arab yang Sahih

Pakar tafsir dan hadis mengingatkan bahwa menjaga keaslian lafal Arab dan tulisannya (اَللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً) adalah kunci utama dalam mengamalkan sunah ini. Dr. Hasan Syarifuddin, seorang pengajar Fikih Islam, menjelaskan, "Lafal ini memiliki struktur bahasa Arab yang spesifik. Kata 'shoyyiban' (صَيِّباً) berarti air hujan yang turun dari langit, dan 'nafi'an' (نَافِعاً) berarti yang memberi manfaat."

Ia menambahkan bahwa menuliskan dan melafalkan doa dalam aksara Arab adalah upaya menjaga ketepatan makna. "Transliterasi Latin sangat rentan terhadap kesalahan pengucapan (makhraj) yang bisa mengubah esensi doa. Dengan mempertahankan tulisan Arab, kita memastikan permohonan ini tersampaikan secara spiritual dan linguistik sesuai tuntunan Nabi," tegasnya.

Makna di Balik Doa yang Berkah

Doa اَللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً bukan hanya permohonan agar hujan turun, tetapi juga permintaan agar hujan tersebut:

1. Memberi Kesuburan: Menghidupkan tanah yang kering dan menumbuhkan tanaman, memastikan kelangsungan pangan.

2. Menjadi Sumber Kehidupan: Mengisi sumber-sumber air minum bagi manusia dan hewan ternak.

3. Terhindar dari Bencana: Secara implisit, memohon agar intensitas hujan tidak berubah menjadi musibah seperti banjir, longsor, atau badai.

Dengan mengamalkan doa ini saat hujan, umat diajak untuk menumbuhkan kesadaran spiritual bahwa setiap tetes air adalah karunia besar dari Sang Pencipta, serta momen terbaik untuk memanjatkan hajat dan memohon ampunan. Hal ini sejalan dengan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, yang menunjukkan keutamaan doa ini.