Jamkrindo

AS Berhasil Bebaskan Bankir Wells Fargo yang Dilarang Keluar dari China

Oleh Zahra Zahwa pada 19 Sep 2025, 06:18 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Seorang bankir Wells Fargo (WFC.N), Chenyue Mao, yang selama beberapa bulan dilarang meninggalkan China, akhirnya diizinkan kembali ke Amerika Serikat setelah adanya negosiasi antara pejabat AS dan China, menurut dua sumber yang mengetahui kasus ini.

Mao sudah meninggalkan China, kata salah satu sumber, yang meminta anonimitas karena sensitifnya informasi.

Pencabutan larangan keluar terhadap Mao terjadi setelah AS dan China mencapai kesepakatan di Madrid terkait peralihan kepemilikan aplikasi video pendek TikTok ke pihak yang dikendalikan AS sebuah terobosan dalam pembicaraan panjang untuk meredakan perang dagang yang sempat mengguncang pasar global.

Kabar ini pertama kali dilaporkan oleh Washington Post. Tidak jelas apakah isu larangan keluar Mao dibahas dalam pertemuan di Madrid atau melalui jalur lain.

Kementerian Luar Negeri China sebelumnya mengatakan pada Juli bahwa Mao dicegah keluar karena keterlibatannya dalam kasus kriminal dan diwajibkan bekerja sama dalam penyelidikan.

“China adalah negara yang dijalankan berdasarkan hukum, dan menangani kasus kriminal serta urusan keluar-masuk sesuai undang-undang,” kata kementerian pada Rabu, saat diminta memperbarui informasi kasus Mao.

Gedung Putih dan Kedutaan Besar AS di Beijing tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Departemen Luar Negeri AS hanya menegaskan bahwa keselamatan warga negara AS adalah prioritas utama.

Wells Fargo sendiri sempat menghentikan semua perjalanan ke China setelah larangan keluar terhadap Mao diberlakukan pada Juli. Larangan internal itu masih berlaku hingga kini, menurut sumber yang mengetahui kebijakan tersebut.

Sementara itu, beberapa bank besar lain tidak menghentikan perjalanan ke China dan karyawannya tetap bepergian sesuai kebutuhan, kata dua sumber lainnya.

Dewan Bisnis AS-China yang beranggotakan 270 perusahaan AS yang berbisnis di China juga sempat menggelar kunjungan dua hari ke Beijing pada Juli untuk mendorong hubungan dagang bilateral, hanya beberapa hari setelah larangan Mao diberlakukan.

Kekhawatiran Bangkit Kembali
Mao, yang lahir di Shanghai dan berbasis di Atlanta, adalah warga negara AS, menurut laporan Reuters Juli lalu. Ia memimpin bisnis factoring internasional Wells Fargo. Metode pembiayaan di mana perusahaan menjual piutangnya kepada pihak ketiga seperti bank untuk memperoleh dana tunai langsung serta memberi nasihat kepada klien multinasional terkait strategi modal kerja lintas negara.

Mao, yang sudah lebih dari satu dekade bekerja di Wells Fargo, tidak segera menanggapi permintaan komentar. Menurut catatan, cabang Wells Fargo di Shanghai dan Beijing mempekerjakan sekitar 63 staf pada 2024, jauh lebih kecil dibandingkan bank Wall Street lain.

Kasus Mao memicu kembali kekhawatiran bahwa karyawan perusahaan asing berisiko terjerat otoritas China. Ia adalah salah satu dari sejumlah eksekutif asing yang dalam beberapa tahun terakhir sempat dilarang keluar atau ditahan di China.

Pada Maret lalu, otoritas China membebaskan karyawan firma due diligence AS Mintz Group yang ditahan di Beijing selama dua tahun. Sementara itu, seorang bankir senior Nomura pada akhir 2023 juga diperintahkan untuk tidak meninggalkan China.