Jamkrindo

Harga Cabai Anjlok, Sayuran di Bogor Jadi Lebih Murah

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 19 Sep 2025, 08:08 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Tradisional Pasar Anyar, Bogor, mulai turun signifikan. Salah satunya cabai rawit merah yang sempat menembus Rp70.000 per kilogram kini anjlok menjadi Rp30.000 per kilogram. Penurunan harga ini membawa angin segar bagi konsumen rumah tangga yang sebelumnya terbebani lonjakan harga.

Turunnya harga cabai rawit merah juga diikuti oleh sayuran lain seperti tomat, kentang, timun, wortel, hingga sawi. Penjual mengaku kondisi ini dipengaruhi oleh peningkatan pasokan dari daerah penghasil yang membuat stok di pasar lebih stabil.

Harga cabai rawit merah yang semula berada di level tinggi Rp70.000 per kilogram sempat menekan daya beli masyarakat. Dengan harga terbaru Rp30.000, perputaran belanja konsumen berpotensi meningkat karena masyarakat memiliki ruang lebih untuk membeli kebutuhan lain.

Tomat, kentang, dan timun juga ikut mengalami koreksi harga. Para pedagang menyebut tren ini memberikan dampak positif terhadap aktivitas pasar, dengan jumlah transaksi yang kembali meningkat setelah sebelumnya melambat akibat harga mahal.

Wortel dan sawi yang menjadi kebutuhan harian masyarakat kini bisa didapat dengan harga lebih terjangkau. Hal ini diperkirakan akan memperkuat daya beli terutama dari kalangan menengah ke bawah yang sangat sensitif terhadap kenaikan harga pangan.

Dari sisi pedagang, turunnya harga memang menekan margin keuntungan, namun volume penjualan yang lebih besar menjadi kompensasi. Aktivitas jual beli di pasar tradisional kembali menggeliat setelah sempat lesu ketika harga berada di titik tinggi.

Bagi petani, situasi ini mencerminkan tantangan tersendiri. Harga yang terlalu rendah berisiko menekan pendapatan, terutama bagi komoditas yang memiliki biaya produksi cukup tinggi. Namun, pasokan yang lancar dianggap sebagai sinyal positif dari sisi distribusi dan panen.

Turunnya harga sayuran ini juga menjadi indikator stabilitas pangan di daerah. Pemerintah daerah dan pelaku pasar mencatat perbaikan distribusi logistik dari sentra produksi menuju pasar sebagai salah satu faktor kunci.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) menilai penurunan harga sejumlah sayuran perlu terus dipantau agar tidak merugikan petani secara berlebihan. Stabilitas harga yang sehat diharapkan bisa menjaga keseimbangan antara daya beli masyarakat dan kesejahteraan petani.

Fenomena di Pasar Anyar Bogor ini menunjukkan betapa fluktuasi harga pangan sangat memengaruhi dinamika ekonomi lokal. Penurunan harga cabai rawit merah dan sayuran lain memberikan harapan bagi konsumen, sekaligus menjadi sinyal bagi pengambil kebijakan untuk terus menjaga stabilitas pasokan dan distribusi.