JAKARTA, Cobisnis.com – Kurang tidur sering dianggap masalah kecil. Banyak orang merasa begadang tidak berpengaruh besar pada tubuh. Padahal, bahaya kurang tidur bagi kesehatan sangat nyata.
Tidur yang cukup berperan penting dalam menjaga fungsi otak. Saat tidur, otak memproses informasi dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Jika kurang tidur, konsentrasi dan daya ingat bisa menurun drastis.
Salah satu dampak yang sering muncul adalah penurunan produktivitas. Orang yang kurang tidur sulit fokus saat belajar atau bekerja. Kondisi ini membuat pekerjaan lebih lambat selesai.
Bahaya kurang tidur bagi kesehatan juga berkaitan dengan sistem imun. Tidur adalah waktu tubuh memperkuat pertahanan terhadap penyakit. Jika sering begadang, tubuh jadi lebih mudah terserang flu atau infeksi.
Selain itu, kurang tidur bisa memengaruhi kesehatan jantung. Tekanan darah dan detak jantung dapat terganggu akibat pola tidur yang buruk. Dalam jangka panjang, risiko penyakit jantung semakin meningkat.
Gangguan tidur juga berdampak pada kesehatan mental. Orang yang tidur tidak cukup cenderung lebih mudah stres. Bahkan, risiko mengalami kecemasan dan depresi bisa meningkat.
Tak hanya itu, kurang tidur bisa memengaruhi berat badan. Hormon yang mengatur rasa lapar menjadi tidak seimbang. Akibatnya, nafsu makan meningkat dan berat badan mudah bertambah.
Bahaya kurang tidur bagi kesehatan juga terlihat pada kondisi kulit. Orang yang sering begadang cenderung memiliki kulit kusam. Proses regenerasi kulit yang seharusnya terjadi saat tidur jadi terganggu.
Dalam jangka panjang, pola tidur buruk bisa mempercepat penuaan dini. Mata panda, kerutan, dan kulit kering bisa muncul lebih cepat. Hal ini tentu berpengaruh pada penampilan.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga pola tidur tetap teratur. Idealnya, orang dewasa tidur 7 hingga 9 jam setiap malam. Dengan tidur cukup, tubuh tetap sehat dan bugar sepanjang hari.