Jamkrindo

Bangun Budaya Membaca, Perpusnas Harap Kabupaten Sikka Buat program Prioritas Literasi Bagi Generasi Muda

Oleh Nina Karlita pada 14 Oct 2022, 15:40 WIB

PILM 2022 di Kabupaten Sikka.

SIKKA, NTT, Cobisnis.com - Meski dilimpahi sumber daya alam, kualitas sumber daya manusia masih menjadi permasalahan krusial yang dialami Indonesia, termasuk di Kabupaten Sikka, NTT. Kesinambungan keberhasilan pembangunan ditentukan oleh penciptaan sumber daya manusia yang unggul dan kreatif.

Hal inilah yang menjadi perhatian di acara Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) yang digelar di Maumere, Kab. Sikka, Jum'at, (14/10/2022).

"Kita harus merekonstruksi pola pikir. Tidak ada di negara-negara maju dan kuat tanpa adanya gemar membaca, " ujar Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpustakaan Nasional Adin Bondan.

Budaya baca adalah buah perilaku yang bisa diasah, dibentuk agar menjadi karakter nasional bangsa. Orang yang banyak membaca adalah orang yang literat. Yang mampu  berpikir baik, bersikap baik, dan bertindak baik.

"Maka itu, kami mengharapkan pemerintah daerah Sikka membuat program prioritas literasi bagi generasi muda," tambah Adin.

[caption id="attachment_46173" align="alignnone" width="300"] Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpustakaan Nasional, Adin Bondan.[/caption]

Presiden Joko Widodo, menekankan pembangunan  sumber daya manusia dalam RPJMN 2020-2024 melalui program Revolusi Mental. Hal ini sejalan dengan salah satu program unggulan Perpusnas.

Transformasi layanan perpustakaan berbasis dari Perpusnas bisa memberikan program pemberdayaan masyarakat khususnya yang termarjinalkan melalui konten literasi terapan, seperti training/pelatihan kewirausahaan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2022, provinsi NTT menempati peringkat ke-delapan nasional sebagai  provinsi paling suka membaca dengan intensitas durasi membaca 5 jam per minggu serta jumlah buku yang dibaca 4-5 buku per triwulan.

Anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira, setidak ada empat hal penting yang bisa dipraktikkan untuk meningkatkan literasi masyarakat, yakni peningkatan mutu dan sistem pendidikan, kemudahan akses terhadap perpustakaan, kemampuan akses informasi secara digital, dan akses terhadap surat kabar.

Jika diperlukan, daerah bisa mengadaptasi program inovasi yang dilakukan oleh sejumlah daerah, seperti layanan Monika(mobil internet dan  perpustakaan kewilayahan) di Yogyakarta, dan revitalisasi perpustakaan Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta.

"Inovasi-inovasi perlu terus diciptakan pembudayaan kegemaran membaca dapat terus meningkat yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri," ucap Andreas.

Sementara itu, Wakil Bupati Sikka Romanus Woga mengaku senang dengan adanya perhatian dari pemerintah bagi pengembangan mutu SDM dan literasi di daerahnya.

"Tidak hanya aspek pembangunan SDM yang menjadi fokus prioritas, kebutuhan infrastruktur perpustakaan juga tidak luput diberikan pemerintah melalui dana alokasi khusus (DAK), " imbuh Romanus Woga.

Wakil Bupati mencatat sudah enam kabupaten di provinsi NTT yang tercatat menerima bantuan DAK pembangunan gedung layanan perpustakaan, antara lain Kabupaten Malaka, Kabupaten Lembata, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Sikka, dan juga Kabupaten Manggarai Barat.