JAKARTA, Cobisnis.com – Bank Mandiri terus memperkuat dukungannya terhadap pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi pilar penting perekonomian Indonesia sekaligus penyedia lapangan kerja. Melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bank Mandiri berkomitmen memperluas akses permodalan agar pelaku usaha dapat meningkatkan kapasitas dan daya saingnya.
Hingga Agustus 2025, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR senilai Rp 31,79 triliun kepada 273.045 debitur di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut setara 82,58% dari target tahunan Rp 38,5 triliun, dengan kualitas kredit yang terjaga di level 0,99%. Penyaluran ini mayoritas terserap ke sektor produksi, khususnya pertanian yang berkontribusi Rp 11,07 triliun atau 29,53% dari total realisasi.
SVP Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri, Bayu Trisno Arief Setiawan, menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan semangat HUT Bank Mandiri ke-27 bertema “Sinergi Majukan Negeri”. Selain pertanian, alokasi KUR juga mengalir ke sektor jasa produksi Rp 7,99 triliun, industri pengolahan Rp 2,88 triliun, dan perikanan Rp 616 miliar. Secara akumulatif sejak program KUR diluncurkan pada 2008 hingga Agustus 2025, Bank Mandiri telah menyalurkan Rp 294,19 triliun kepada lebih dari 3,51 juta debitur.
Untuk menjaga kualitas sekaligus mempercepat penyaluran, Bank Mandiri menerapkan strategi berbasis ekosistem dengan fokus pada sektor unggulan di tiap wilayah. Kolaborasi dengan nasabah wholesale melalui skema closed-loop juga dilakukan guna memperkuat rantai pasok dan memperluas akses pasar UMKM.
Sebagai tambahan, Bank Mandiri mendorong digitalisasi UMKM lewat platform Livin’ Merchant yang kini telah digunakan 2,9 juta pelaku usaha, naik 38% dibanding tahun sebelumnya. Layanan ini memudahkan UMKM menerima pembayaran melalui QRIS tanpa biaya berlangganan sekaligus berfungsi sebagai aplikasi kasir digital. Bank Mandiri juga memperkuat perannya melalui jaringan Mandiri Agen yang memfasilitasi edukasi keuangan dan akses pembiayaan di ekosistem UMKM.
“Dengan dukungan permodalan yang tepat sasaran, sinergi bersama pemerintah, dan inovasi digital, kami optimistis UMKM bisa naik kelas, menciptakan lapangan kerja baru, serta berkontribusi lebih besar pada pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Bayu.