Jamkrindo

Banyak Barang tapi Penjualan Sepi, Toko Turunkan Harga untuk Tarik Pembeli

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 14 Oct 2025, 06:03 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Fenomena pasar di mana toko memiliki banyak barang tapi pembeli sedikit mulai terlihat di berbagai sektor ritel. Kondisi ini menimbulkan tekanan pada harga, karena stok yang berlebihan mendorong penjual menurunkan harga demi menarik pembeli.

Ahli ekonomi menyatakan, situasi ini merupakan contoh klasik ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Penurunan permintaan terhadap produk tertentu memaksa toko untuk menyesuaikan strategi agar aliran kas tetap lancar.

Data dari Asosiasi Ritel Indonesia menunjukkan, rata-rata toko di perkotaan mengalami kenaikan stok 20–30% dibandingkan permintaan. Kelebihan stok ini paling banyak terjadi pada produk elektronik, pakaian musiman, dan makanan olahan.

Sebagai respons, toko mulai melakukan berbagai promosi. Diskon hingga 50% hingga penawaran paket bundling menjadi cara untuk mempercepat perputaran stok dan meminimalkan kerugian akibat barang yang tidak terjual.

Selain diskon, toko juga meningkatkan strategi pemasaran online. Penjualan melalui platform e-commerce naik hingga 15% selama periode kelebihan stok, menunjukkan perubahan perilaku konsumen yang semakin digital.

Secara makro, fenomena ini berdampak pada produsen. Produksi barang dipangkas untuk menyeimbangkan stok dan permintaan. Hal ini penting agar tidak terjadi surplus yang lebih besar dan mengganggu kestabilan harga pasar.

Harga yang turun tidak selalu negatif. Konsumen mendapatkan keuntungan berupa barang lebih murah, sementara tekanan pada inflasi bisa sedikit mereda jika penurunan harga terjadi luas. Namun, bagi penjual, margin keuntungan menurun signifikan.

Ahli perencanaan bisnis menyarankan, manajemen inventaris yang baik menjadi kunci. Prediksi permintaan dan rotasi stok yang efisien dapat mencegah kerugian sekaligus menjaga kepuasan konsumen.

Selain itu, literasi finansial bagi pedagang kecil juga penting. Kemampuan membaca tren permintaan dan menyesuaikan harga secara cepat akan membantu bisnis tetap bertahan di kondisi pasar yang fluktuatif.

Kesimpulannya, banyak barang tapi sedikit pembeli menuntut adaptasi cepat. Harga turun, promosi meningkat, dan strategi pemasaran menjadi faktor penting agar bisnis tetap berkelanjutan.