Jamkrindo

China Masuk 10 Besar Negara Paling Inovatif Versi PBB

Oleh Zahra Zahwa pada 17 Sep 2025, 05:16 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – China menggantikan Jerman sebagai ekonomi terbesar di Eropa. Hal ini terjadi seiring perusahaan-perusahaan di Beijing yang gencar berinvestasi dalam riset dan pengembangan (R&D).

Swiss tetap berada di peringkat pertama sejak 2011, disusul oleh Swedia dan Amerika Serikat. China sendiri berada di posisi ke-10 dalam Global Innovation Index (GII), yang menilai 139 ekonomi berdasarkan 78 indikator.

GII menunjukkan bahwa China sedang berada di jalur untuk menjadi negara dengan pengeluaran R&D terbesar di dunia, seiring cepatnya peningkatan pembiayaan dari sektor swasta.

Namun, prospek inovasi global dinilai suram karena investasi yang menurun. Pertumbuhan R&D global diperkirakan melambat menjadi 2,3% tahun ini, turun dari 2,9% tahun lalu, yang sudah merupakan tingkat terendah sejak krisis keuangan 2010.

China menyumbang sekitar seperempat dari total aplikasi paten internasional pada 2024, menjadikannya sumber utama paten global. Sebaliknya, Amerika Serikat, Jepang, dan Jerman yang secara gabungan menyumbang 40% aplikasi mengalami sedikit penurunan. Kepemilikan paten dianggap sebagai indikator penting kekuatan ekonomi dan keahlian industri suatu negara.

Menurut editor GII, Sacha Wunsch-Vincent, penurunan Jerman ke peringkat 11 bukan hal yang perlu terlalu dikhawatirkan dalam jangka panjang. Direktur Jenderal WIPO, Daren Tang, menambahkan bahwa tantangan terbesar Jerman adalah bagaimana bertransformasi dari kekuatan industri manufaktur menjadi pusat inovasi digital.

Negara lain yang masuk dalam daftar 10 besar di antara AS dan China adalah Korea Selatan, Singapura, Inggris, Finlandia, Belanda, dan Denmark.