Jamkrindo

Danantara Klarifikasi Isu Garuda Jual Pesawat, Ini Penjelasannya

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 23 Oct 2025, 19:47 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menegaskan bahwa kabar PT Garuda Indonesia Tbk akan menjual pesawatnya tidak benar. Ia menyebut isu itu muncul karena salah tafsir terhadap agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 22 November 2025 mendatang.

“Itu bukan aset pesawat, masa pesawatnya dijual,” kata Dony di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (23/10/2025). Menurutnya, Garuda hanya mengembalikan pesawat kepada lessor setelah masa sewanya habis.

Dony menekankan, pengembalian pesawat adalah hal yang wajar dalam bisnis penerbangan. “Itu kan bukan dijual. Tapi kalau sudah jatuh tempo tentu ada yang dikembalikan,” ujarnya menegaskan.

Saat ditanya jumlah pesawat yang dikembalikan, Dony memilih tidak merinci dan meminta agar informasi lebih detail dikonfirmasi langsung ke pihak Garuda Indonesia. “Jumlahnya berapa, tanyakan ke Garuda,” ucapnya.

Lebih lanjut, Dony menyampaikan optimisme terhadap kondisi keuangan Garuda Indonesia. Berdasarkan proyeksi internal, maskapai pelat merah itu diperkirakan akan kembali mencetak laba pada tahun 2026 mendatang.

“Kalau lihat forecasting-nya, tahun depan Garuda sudah mulai untung,” kata Dony. Pernyataan ini menjadi sinyal positif setelah Garuda bertahun-tahun bergulat dengan utang dan restrukturisasi besar-besaran.

Sebelumnya, Garuda Indonesia mengumumkan rencana menggelar RUPSLB di Gedung Manajemen Garuda, Bandara Soekarno-Hatta, pada Rabu (22/11). Rapat ini akan membahas empat mata acara penting terkait kelanjutan restrukturisasi dan efisiensi aset perusahaan.

Agenda pertama adalah persetujuan peningkatan modal lewat mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), bagian dari program penyehatan keuangan Garuda.

Kedua, perseroan akan mengambil keputusan terkait pengalihan kekayaan bersih lebih dari 50%, termasuk pemindahtanganan dan penghapusbukuan aset pesawat, aset unused, hingga Low Value Asset (LVA) dan Unit Load Device (ULD).

Dua agenda lain mencakup pelimpahan kewenangan pengalihan kekayaan serta persetujuan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Seluruh langkah ini diarahkan untuk memperkuat pondasi keuangan dan memastikan Garuda tetap kompetitif di industri penerbangan nasional.

Dengan klarifikasi dari Danantara, publik diharapkan tidak lagi salah paham soal isu penjualan pesawat. Fokus Garuda kini adalah menjaga kestabilan bisnis dan menatap keuntungan baru setelah masa sulit berlalu.