Jamkrindo

"Dari Polder Lahan Kosong Menjadi Lumbung Pangan: Inovasi Lansia Ciketing Udik Panen Raya Tuai Hasil"

Oleh Farida Ratnawati pada 22 Jan 2025, 22:01 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com - Program GERAK CEPAT (Gerakan Kesehatan untuk Pemberdayaan Terpadu) yang diinisiasi oleh PIRAC dan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma Dompet Dhuafa (LKC-DD) mencapai tonggak penting dengan diselenggarakannya Panen Raya Kebun Gizi Komunitas Lansia di RW 08, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Acara panen raya yang dihadiri langsung oleh Padraig Fracis Duta Besar Irlandia ini menandai keberhasilan program urban farming yang telah dijalankan oleh komunitas lansia dan warga setempat. Para peserta program telah berhasil membudidayakan berbagai jenis tanaman produktif seperti terong, cabai, tomat, mentimun, pokcoy, hingga budidaya ikan lele dengan memanfaatkan lahan terbatas.

"Program ini merupakan bukti nyata bahwa keterbatasan lahan bukan halangan untuk menciptakan ketahanan pangan di tingkat komunitas," ungkap Ninik Annisa, perwakilan PIRAC. "Melalui GERAK CEPAT, kami tidak hanya mengajarkan teknik bertani, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya kemandirian pangan dan pelestarian lingkungan."

Keunikan program ini terletak pada pemanfaatan sampah organik rumah tangga yang diolah menjadi kompos untuk media tanam dan barang-barang bekas yang digunakan untuk tempat bertanam. Inovasi ini tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga menciptakan siklus pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Dr. Firly Maharani dari LKC Dompet Dhuafa menjelaskan bahwa kebun gizi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat bercocok tanam, tetapi juga menjadi ruang aktivitas sosial yang mempererat hubungan antarwarga. “Melalui kebun ini, para lansia didorong untuk tetap aktif dan produktif. Selain mendapatkan akses ke sayuran segar untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari, aktivitas ini juga membantu menjaga kesehatan mereka agar terhindar dari berbagai penyakit. Untuk mendukung hal tersebut, LKC Dompet Dhuafa turut mendampingi kelas lansia yang dilengkapi dengan pemeriksaan kesehatan rutin,” tambahnya.

Lurah Ciketing Udik, Usep Sudharma Wijaya, menyambut positif inisiatif ini. "Kami berharap keberhasilan program di RW 08 dapat menginspirasi wilayah lain untuk mengembangkan program serupa. Ketahanan pangan berbasis masyarakat seperti ini sangat penting untuk mendukung program pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan."

Panen raya ini menampilkan berbagai hasil urban farming, termasuk sayuran organik dan ikan lele yang dibudidayakan secara mandiri oleh warga. Acara juga diisi dengan berbagi pengalaman dari para peserta program dan demonstrasi teknik bertani ramah lingkungan yang telah dikembangkan.

Pada panen raya kali ini, warga dapat menikmati hasil panen yang dimasak langsung di lokasi dan disantap bersama saat makan siang. Selain itu, hasil panen ikan lele juga dijual kepada warga sebagai bagian dari upaya sirkulasi ekonomi untuk keberlanjutan program. Pendapatan dari penjualan ikan lele akan digunakan untuk membeli bibit baru dan memperluas usaha budidaya dengan menambah kolam. Dengan demikian, skala budidaya ikan lele dapat semakin besar dan menjadi sumber pemasukan bagi warga.

"Ke depan, kami berharap budidaya ikan lele ini dapat menjadi wadah yang berkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat setempat," ujar Pak Rojali, Ketua RW 08 Desa Ciketing Udik.