Jamkrindo

Dedi Mulyadi Bangun Jalur Kereta Rp 8 Triliun dari Jakarta ke Pangandaran

Oleh M.Dhayfan Al-ghiffari pada 06 Nov 2025, 18:41 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menyiapkan proyek besar di sektor transportasi. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan, pihaknya bakal membangun jalur kereta api baru yang menghubungkan Jakarta–Bandung–Banjar–Pangandaran dengan nilai investasi mencapai Rp 8 triliun.

Dedi menjelaskan, proyek tersebut direncanakan mulai dikerjakan secara bertahap pada 2027 hingga 2029. Anggarannya bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat yang dialokasikan selama tiga tahun.

“Pembangunan ini bukan cuma proyek transportasi, tapi juga investasi untuk pemerataan ekonomi wilayah selatan Jawa Barat,” kata Dedi saat dihubungi, Kamis (6/11/2025).

Rencana ini dilakukan lewat kerja sama antara Pemprov Jawa Barat dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) dengan skema investasi bersama. Pemprov akan menanggung pembangunan rel, sistem sinyal, dan modifikasi kereta api.

Menurut Dedi, total dana Rp 8 triliun tersebut setara dengan dua tahun anggaran pembangunan jalan di provinsinya. Ia menegaskan bahwa proyek ini menjadi bukti keseriusan Pemprov Jabar dalam mempercepat konektivitas wilayah selatan.

Salah satu tujuan utama jalur baru ini adalah mempercepat waktu tempuh dari Jakarta ke Pangandaran yang selama ini mencapai lebih dari enam jam. Nantinya, waktu perjalanan bisa dipangkas secara signifikan tanpa menghilangkan nuansa wisata alam di sepanjang jalur.

“Perjalanan Jakarta–Bandung sekitar 1,5 jam, Bandung–Banjar empat jam, dan Banjar–Pangandaran 30 menit. Kalau untuk rombongan besar bisa diatur lebih cepat,” jelas Dedi.

Selain mempercepat mobilitas warga, proyek ini diharapkan jadi pemicu pertumbuhan ekonomi baru di wilayah Priangan Timur. Jalur ini akan melewati daerah seperti Bandung, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran yang selama ini belum tersambung optimal.

Dedi menambahkan, Pemprov Jabar juga berencana menata ulang Stasiun Bandung agar tetap mempertahankan nilai sejarahnya, namun lebih tertib secara tata ruang. “Stasiun itu heritage, jadi tetap dijaga. Hanya nanti area parkir dipindahkan supaya lebih rapi,” ujarnya.

Tak hanya fokus di wilayah selatan, Pemprov Jabar juga menyiapkan jalur kereta untuk angkutan bahan pangan di kawasan Pantura dengan rute Cirebon–Indramayu–Subang–Karawang–Bekasi. Jalur ini disebut “kereta pangan” karena bakal jadi penopang distribusi hasil pertanian.

“Nantinya penggilingan padi akan dibangun dekat stasiun supaya petani punya nilai tambah ekonomi,” tambah Dedi. Menurutnya, pembangunan jaringan kereta ini adalah langkah strategis untuk masa depan ekonomi Jawa Barat yang lebih merata.

“Kereta bukan cuma alat angkut, tapi juga sarana pemerataan dan kemajuan wilayah,” tutupnya.