JAKARTA,Cobisnis.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan rencana merger perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor transportasi laut sudah mendapat dukungan dari Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi.
Adapun BUMN sektor transportasi laut yang dimaksud yakni PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ke PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.
“Tetapi kalau yang Pelindo, Pelni, ASDP kemarin kan kita udah sounding juga ke Menteri Perhubungan, beliau dukung karena ini bagian solusi juga,” ujar Erick saat ditemui wartawan di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 24 Desember.
Erick bilang langkah ini bagian dari rencana Kementerian BUMN untuk merampingkan jumlah perusahaan pelat merah menjadi 30 dari 47 perusahaan yang ada saat ini.
Sebelumnya diberitakan, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Pelindo akan menjadi holding usai ketiga perusahaan pelat merah tersebut dimerger.
“Sudah kita sudah dorong (penggabungan Pelni, ASDP dan Pelindo). Yang jadi holding Pelindo,”katanya saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 17 Desember.
Erick mengjelaskan, merger ini dilakukan demi efisiensi antarperusahaan agar bisa menurunkan biaya atau cost logistik di Indonesia. Termasuk juga meningkatkan aset keamanan penumpang.
“Pasti (usulan merger dilanjutkan), karena itu mendorong kembali bagaimana logistic cost bisa lebih turun, safety buat penumpang,” tuturnya.
Selain itu, Erick mengatakan dengan merger ini juga diharapkan kualitas pelayanan mulai dari pelabuhan, kapal, dan juga fasilitas penyeberangan dapat meningkat.
“Kalau pelabuhannya bagus, manajemen PELNI dari kapalnya juga lebih mudah, ASDP-nya juga lebih bagus. Semuanya jadi sinkronisasi baik untuk penumpang dan barang, yang selama ini terpisah-pisah,” jelasnya.
Sekadar informasi, Pelindo merupakan Holding BUMN di sektor kepelabuhanan dari hasil penggabungan empat perusahaan pelat merah yakni Pelindo I, II, III, dan IV. Penggabungan Pelindo ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pelabuhan.
Sementara itu, Pelni merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran angkutan penumpang dan barang. Sedangkan, ASDP adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyeberangan transportasi air.
Adapun BUMN sektor transportasi laut yang dimaksud yakni PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ke PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.
“Tetapi kalau yang Pelindo, Pelni, ASDP kemarin kan kita udah sounding juga ke Menteri Perhubungan, beliau dukung karena ini bagian solusi juga,” ujar Erick saat ditemui wartawan di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 24 Desember.
Erick bilang langkah ini bagian dari rencana Kementerian BUMN untuk merampingkan jumlah perusahaan pelat merah menjadi 30 dari 47 perusahaan yang ada saat ini.
Sebelumnya diberitakan, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan Pelindo akan menjadi holding usai ketiga perusahaan pelat merah tersebut dimerger.
“Sudah kita sudah dorong (penggabungan Pelni, ASDP dan Pelindo). Yang jadi holding Pelindo,”katanya saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa, 17 Desember.
Erick mengjelaskan, merger ini dilakukan demi efisiensi antarperusahaan agar bisa menurunkan biaya atau cost logistik di Indonesia. Termasuk juga meningkatkan aset keamanan penumpang.
“Pasti (usulan merger dilanjutkan), karena itu mendorong kembali bagaimana logistic cost bisa lebih turun, safety buat penumpang,” tuturnya.
Selain itu, Erick mengatakan dengan merger ini juga diharapkan kualitas pelayanan mulai dari pelabuhan, kapal, dan juga fasilitas penyeberangan dapat meningkat.
“Kalau pelabuhannya bagus, manajemen PELNI dari kapalnya juga lebih mudah, ASDP-nya juga lebih bagus. Semuanya jadi sinkronisasi baik untuk penumpang dan barang, yang selama ini terpisah-pisah,” jelasnya.
Sekadar informasi, Pelindo merupakan Holding BUMN di sektor kepelabuhanan dari hasil penggabungan empat perusahaan pelat merah yakni Pelindo I, II, III, dan IV. Penggabungan Pelindo ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi pelabuhan.
Sementara itu, Pelni merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran angkutan penumpang dan barang. Sedangkan, ASDP adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyeberangan transportasi air.