Jamkrindo

Film ‘HEDDA’ Buat Pemeran Dan Pembuat Mendalami Kompleksitas Karakter

Oleh Zahra Zahwa pada 28 Oct 2025, 16:46 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Sutradara Nia DaCosta menggambarkan proses mengadaptasi drama klasik abad ke-19 “Hedda Gabler” karya Henrik Ibsen menjadi film “Hedda” (2025) seperti menulis “self-insert fanfiction”. “Saya bertanya pada diri sendiri, bagaimana jika saya yang ada di sana atau perempuan kulit hitam mana pun?” ujar DaCosta.

Keinginan DaCosta untuk menghadirkan tokoh utama yang lebih merepresentasikan dirinya menjadi titik awal ketertarikannya pada karakter Hedda. Sutradara film Candyman itu mengaku terpesona oleh kompleksitas kepribadian Hedda dan kerap mendiskusikannya bersama teman-teman untuk memahami motif di balik tindakan tokoh tersebut.

Film “Hedda” berlatar di Inggris tahun 1950-an dan dibintangi Tessa Thompson sebagai Hedda Gabler, yang tengah bergulat dengan ketidakpuasan dalam pernikahannya dengan George Tesman (diperankan oleh Tom Bateman), serta perasaannya yang rumit terhadap Eileen Lovborg (diperankan oleh Nina Hoss). Film ini tayang perdana di bioskop pada 22 Oktober dan akan tersedia di Prime Video mulai Rabu.

Tessa Thompson menyebut perannya sebagai Hedda sebagai peran paling penting dalam kariernya, bukan hanya karena sorotan publik, tetapi juga karena kedalaman karakter tersebut. “Materi cerita ini memprovokasi penonton untuk menggali sesuatu dalam diri mereka. Saya harus berani masuk ke ruang psikologis yang gelap yang dibawa karakter ini,” katanya.

Sementara itu, Nina Hoss mengaku tertarik mendalami perjuangan dan dinamika perempuan queer di era 1950-an lewat perannya sebagai Eileen. Ia juga menggali hubungan romantis masa lalu antara Eileen dan Hedda yang menjadi pusat tensi emosional film.

“Apa yang terjadi di antara mereka sebelum ini? Dan apa yang membuat Eileen kembali menghadapi Hedda?” kata Hoss. “Keduanya merasa, semuanya belum benar-benar selesai.”