JAKARTA, Cobisnis.com – Universal Music Group (UMG) mengumumkan pada Rabu bahwa mereka telah menyelesaikan kasus pelanggaran hak cipta dengan perusahaan kecerdasan buatan Udio, dan kedua pihak akan berkolaborasi mengembangkan rangkaian produk kreatif baru.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, kedua perusahaan akan meluncurkan platform baru pada tahun depan yang memanfaatkan AI generatif yang dilatih menggunakan musik berlisensi dan berizin resmi.
 Ketua UMG, Sir Lucian Grainge, menyatakan bahwa kesepakatan ini “menunjukkan komitmen kami untuk melakukan hal yang benar bagi para artis dan penulis lagu kami, baik dengan cara merangkul teknologi baru, mengembangkan model bisnis baru, maupun memperluas sumber pendapatan.”
CEO Udio, Andrew Sanchez, menambahkan bahwa kedua perusahaan sedang “membangun lanskap teknologi dan bisnis yang akan memperluas batasan kemungkinan dalam penciptaan dan keterlibatan musik.”
Pada tahun 2024, label besar seperti Sony Music, Universal Music Group, dan Warner Records sempat menggugat Udio dan perusahaan AI lainnya, Suno, atas tuduhan pelanggaran hak cipta massal karena menggunakan rekaman milik label-label tersebut untuk melatih sistem AI pembuat musik.
Para label menuduh perusahaan AI itu menyalin ratusan lagu dari musisi terkenal dunia untuk mengajarkan sistem mereka menciptakan musik yang dapat bersaing langsung dengan karya manusia. Udio dan Suno sempat berargumen bahwa penggunaan rekaman berhak cipta untuk pelatihan AI merupakan “fair use” di bawah hukum hak cipta AS dan menilai gugatan itu sebagai upaya membatasi kompetisi independen.
Kasus hukum terhadap Suno dan Udio masih berlangsung, termasuk gugatan dari Sony dan Warner yang belum mencapai penyelesaian.
 Sebagai label musik terbesar di dunia, UMG menaungi sejumlah artis ternama seperti Taylor Swift, BTS, Ariana Grande, Sabrina Carpenter, dan Lady Gaga.
 
     
             
              
 
                     
                     
                     
                     
                    