JAKARTA, Cobisnis.com – Badan pengawas risiko G20 memperingatkan adanya “celah signifikan” dalam upaya negara-negara mengatur pasar kripto yang berkembang pesat, yang berpotensi mengancam stabilitas keuangan global.
Dalam laporan tinjauan terbaru pada Kamis, Financial Stability Board (FSB) lembaga yang dibentuk pascakrisis keuangan global menyatakan bahwa meskipun beberapa kemajuan telah tercapai sejak rekomendasi regulasi kripto tahun 2023, implementasi dan koordinasi internasional masih terfragmentasi, tidak konsisten, dan belum memadai untuk menghadapi sifat lintas batas aset kripto.
FSB menilai risiko terhadap stabilitas keuangan memang masih “terbatas saat ini”, namun meningkat seiring lonjakan harga bitcoin dan aset digital lain yang telah melipatgandakan nilai pasar kripto global menjadi sekitar $4 triliun dalam setahun terakhir.
Sekretaris Jenderal FSB, John Schindler, mengatakan kepada Reuters bahwa aset kripto bergerak jauh lebih mudah melintasi batas negara dibandingkan aset keuangan tradisional, sehingga membutuhkan koordinasi regulasi yang lebih kuat.
ATURAN STANBLECOIN MASIH MINIM
FSB menyoroti bahwa sebagian besar negara belum memiliki kerangka hukum lengkap untuk stablecoin, yakni jenis kripto yang nilainya dipatok pada mata uang tertentu seperti dolar AS. Meskipun ukurannya masih kecil dibandingkan pasar kripto yang didominasi bitcoin, nilai pasar stablecoin telah tumbuh hampir 75% selama setahun terakhir menjadi sekitar $290 miliar. Pertumbuhan ini diperkirakan akan berlanjut setelah AS menetapkan aturan barunya untuk stablecoin.
Laporan FSB meninjau penerapan regulasi kripto dan stablecoin di 29 yurisdiksi, termasuk AS, Uni Eropa, Hong Kong, dan Inggris. Namun, AS hanya berpartisipasi pada aspek stablecoin, sementara El Salvador tempat stablecoin terbesar dunia Tether berbasis tidak ikut serta.
Schindler menegaskan pentingnya kerja sama global: “Kita semua bisa membuat kerangka aturan, tapi tanpa kolaborasi lintas negara, regulasi kripto akan tetap sulit dijalankan karena aset ini tidak mengenal batas wilayah.”
RESIKO MASIH TERKENDALI, TAPI MENINGKAT CEPAT
FSB juga mengingatkan bahwa meski risiko masih terkendali, kejadian seperti runtuhnya bursa FTX dan kegagalan koin TerraUSD/Luna pada 2022 menunjukkan betapa cepat gejolak kripto bisa mengguncang sistem keuangan global. Pekan lalu, pasar kripto kembali terguncang oleh crash terbesar dalam sejarah, dengan likuidasi mencapai hampir $20 miliar.
FSB pun mengeluarkan delapan rekomendasi utama agar negara-negara mempercepat penerapan aturan kripto yang konsisten secara global serta memperkuat kerja sama lintas batas.