JAKARTA, Cobisnis.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menangguhkan sementara seluruh layanan penerbangan dari dan menuju Doha hingga 1 Juli 2025 mendatang.
Keputusan ini sebagai respons dinamika situasi keamanan yang terjadi di wilayah udara Timur Tengah.
Direktur Operasi Garuda Indonesia Tumpal M Hutapea mengatakan, keputusan ini diambil sebagai wujud komitmen Garuda Indonesia untuk tetap mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan seluruh penumpang.
“Hal ini dilakukan seiring pemberlakuan penutupan wilayah udara Qatar oleh otoritas setempat, sebagai respons atas eskalasi kondisi geopolitik di kawasan tersebut,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu, 25 Juni.
Tumpal mengatakan, sebelumnya pada 23 Juni 2025, Garuda Indonesia juga telah melakukan pengalihan rute penerbangan (divert) GA-900 rute Jakarta–Doha ke Bandara Internasional Kualanamu, Medan.
Pesawat tersebut mendarat dengan aman di Medan pukul 04.22 WIB dan diberangkatkan kembali menuju Jakarta pada 24 Juni 2025 pukul 05.34 WIB, sebelum tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 08.08 WIB.
“Selain itu, guna memastikan keamanan dan keselamatan seluruh penumpang, kru, dan personel yang saat ini berada di wilayah terdampak, Garuda Indonesia juga terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Doha, otoritas setempat, dan seluruh pemangku kepentingan terkait,” tuturnya.
Rute Internasional Lain Masih Beropasi Normal
Tumpal menekankan bahwa penutupan rute hanya dilakukan untuk penerbangan dari dan menuju Doha.
Sementara untuk rute internasional lainnya masih tetap beroperasi normal.
“Hingga kini, layanan penerbangan Garuda Indonesia ke rute internasional lainnya seperti ke Jeddah, Madinah, dan Amsterdam tetap beroperasi secara normal,” ucapnya.
Meski begitu, Tumpal mengaku perseroan tetap melakukan pemantauan dinamika situasi keamanan yang terjadi di wilayah udara Timur Tengah. Termasuk juga melakukan evaluasi jalur penerbangan.
“Kami terus melakukan pemantauan intensif dan mengevaluasi jalur penerbangan dan kondisi operasional berdasarkan perkembangan situasi, guna memastikan keselamatan penuh bagi seluruh penumpang,” katanya.
Tumpal mengatakan Garuda Indonesia akan menyampaikan informasi secara berkala mengenai hal-hal yang dapat berdampak terhadap operasional penerbangan serta perjalanan seluruh calon penumpang.
Keputusan ini sebagai respons dinamika situasi keamanan yang terjadi di wilayah udara Timur Tengah.
Direktur Operasi Garuda Indonesia Tumpal M Hutapea mengatakan, keputusan ini diambil sebagai wujud komitmen Garuda Indonesia untuk tetap mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan seluruh penumpang.
“Hal ini dilakukan seiring pemberlakuan penutupan wilayah udara Qatar oleh otoritas setempat, sebagai respons atas eskalasi kondisi geopolitik di kawasan tersebut,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu, 25 Juni.
Tumpal mengatakan, sebelumnya pada 23 Juni 2025, Garuda Indonesia juga telah melakukan pengalihan rute penerbangan (divert) GA-900 rute Jakarta–Doha ke Bandara Internasional Kualanamu, Medan.
Pesawat tersebut mendarat dengan aman di Medan pukul 04.22 WIB dan diberangkatkan kembali menuju Jakarta pada 24 Juni 2025 pukul 05.34 WIB, sebelum tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 08.08 WIB.
“Selain itu, guna memastikan keamanan dan keselamatan seluruh penumpang, kru, dan personel yang saat ini berada di wilayah terdampak, Garuda Indonesia juga terus berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di Doha, otoritas setempat, dan seluruh pemangku kepentingan terkait,” tuturnya.
Rute Internasional Lain Masih Beropasi Normal
Tumpal menekankan bahwa penutupan rute hanya dilakukan untuk penerbangan dari dan menuju Doha.
Sementara untuk rute internasional lainnya masih tetap beroperasi normal.
“Hingga kini, layanan penerbangan Garuda Indonesia ke rute internasional lainnya seperti ke Jeddah, Madinah, dan Amsterdam tetap beroperasi secara normal,” ucapnya.
Meski begitu, Tumpal mengaku perseroan tetap melakukan pemantauan dinamika situasi keamanan yang terjadi di wilayah udara Timur Tengah. Termasuk juga melakukan evaluasi jalur penerbangan.
“Kami terus melakukan pemantauan intensif dan mengevaluasi jalur penerbangan dan kondisi operasional berdasarkan perkembangan situasi, guna memastikan keselamatan penuh bagi seluruh penumpang,” katanya.
Tumpal mengatakan Garuda Indonesia akan menyampaikan informasi secara berkala mengenai hal-hal yang dapat berdampak terhadap operasional penerbangan serta perjalanan seluruh calon penumpang.