Jamkrindo

Hartanya 60 Kali Lipat dari Raffi Ahmad, Jutawan ini Lebih Senang Makan di Warung Sederhana

Oleh Saeful Imam pada 15 Dec 2023, 09:19 WIB

Jansen Huang lebih senang hidup sederhana

JAKARTA, Cobisnis.com - Raffi Ahmad adalah salah satu artis terkaya di tanah air. Bahkan kekayaan Sultan Andara itu pada 2023 mencapai 10 triliun. Tak usah heran, gaya hidupnya begitu glamour dan mewah. Namun, sejatinya memiliki kekayaan melimpah tidak selalu mendorong seseorang untuk mengadopsi gaya hidup elit. Hal ini tercermin dari salah satu konglomerat terkaya di dunia, Jensen Huang.

Baru-baru ini, Huang tertangkap kamera sedang menikmati makan di warung pinggir jalan dengan penampilan yang sederhana. Sosoknya dikenal sebagai seorang konglomerat yang tidak suka berbangga dengan kekayaannya.

Meski menempati peringkat orang terkaya ke-30 di dunia versi laporan Forbes Real Time Billionaires pada Kamis (14/12/2023), Huang memiliki kekayaan sekitar US$ 4,29 triliun atau sekitar Rp 664,22 triliun (dengan kurs Rp 15.483 per dolar AS).

Huang adalah pendiri dan bos dari Nvidia, sebuah raksasa dalam industri chip. Sampai saat ini, ia masih memiliki sekitar 3% saham perusahaan yang telah terdaftar di bursa AS sejak 1999.

Dia mendirikan Nvidia dari nol pada tahun 1993 dan telah menjadi CEO perusahaan tersebut sejak itu. Di bawah kepemimpinannya, Nvidia menjadi salah satu perusahaan paling dominan di industri chip dan kecerdasan buatan (AI), dengan nilai pasar hampir mencapai US$ 1 triliun tahun ini.

Perusahaan Huang dikenal luas sebagai produsen berbagai semikonduktor seperti GPU (graphics processing units), API (application programming interface), dan SoCs (system on a chip units) untuk berbagai perangkat, mulai dari komputer hingga kendaraan listrik otonom dan ponsel cerdas.

Sementara itu, menurut laporan History Computer, Huang lahir dengan nama asli Huang Jen-Hsun pada 17 Februari 1963, tumbuh di Taiwan dan Thailand karena kondisi konflik di Asia Tenggara, khususnya perang Vietnam.

Keluarganya memutuskan untuk mengirim anak-anak ke Oneida, Kentucky, AS. Kemudian, mereka pindah ke Oregon, AS, di mana Huang menghabiskan masa sekolah menengah hingga kuliah.

Sangat diakui sebagai pekerja keras sejak muda, bahkan di masa SMA, Huang bekerja di salah satu restoran cepat saji Denny's.

Setelah meraih gelar S1 teknik elektro di Oregon State University (1980-1984), Huang bekerja di Advanced Micro Devices, Inc. hingga 1985, fokus pada desain dan pembuatan mikroprosesor.

Perjalanan karirnya terus berlanjut di LSI Logic hingga 1993, sebelum akhirnya mendirikan Nvidia. Di tengah jadwal padatnya, Huang sempat melanjutkan studi S2 di Stanford University pada 1990-1992 dengan fokus pada teknik elektro, yang sesuai dengan bidangnya.

Dengan latar belakang yang sangat beragam dan dedikasi kuat dalam bidangnya, perjalanan Huang menuju kesuksesan menunjukkan betapa perjuangan dan fokus pada pengembangan teknologi yang inovatif dapat membawa seseorang pada puncak kesuksesan dunia bisnis.