JAKARTA, Cobisnis.com – Upaya penguatan keselamatan dan kesiapsiagaan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) The Mandalika semakin ditingkatkan melalui kemitraan strategis antara InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Kolaborasi ini diresmikan melalui penandatanganan dua Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang fokus pada optimalisasi infrastruktur dan layanan darurat di salah satu destinasi pariwisata prioritas nasional tersebut.
Kedua PKS tersebut meliputi pemanfaatan Gedung Balawista sebagai pusat operasional pencarian dan pertolongan, serta pemasangan videotron untuk distribusi informasi kebencanaan dan edukasi publik.
Acara penandatanganan PKS berlangsung di area The Mandalika pada Sabtu, 12 Juli, dengan kehadiran Wahyu Moerhadi Nugroho, General Manager The Mandalika ITDC, dan Muhamad Hariyadi, S.Sos., Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Mataram. Sinergi ini menunjukkan komitmen ITDC sebagai pengembang kawasan wisata untuk berkolaborasi dengan lembaga negara yang memiliki peran vital dalam penyelamatan kemanusiaan, demi memastikan keamanan di kawasan strategis nasional.
Wahyu Moerhadi Nugroho menyatakan, "Kemitraan ini adalah langkah nyata kami untuk menjadikan The Mandalika bukan hanya destinasi berkelas dunia dari segi infrastruktur dan atraksi, tetapi juga unggul dalam hal keselamatan dan kesiapsiagaan. Kehadiran Basarnas yang aktif di sini akan memberikan rasa aman dan meningkatkan kepercayaan bagi wisatawan, pelaku usaha, maupun masyarakat lokal."
Di bawah perjanjian pertama, ITDC menyediakan akses Gedung Balawista di Kuta Beach Park (KBP), yang berlokasi di lahan HPL No. 127. Gedung ini akan berfungsi sebagai pos siaga Basarnas, memungkinkan respons cepat terhadap situasi darurat di area pesisir The Mandalika, termasuk di sepanjang pantai yang kerap dipadati pengunjung.
Sementara itu, PKS kedua mengatur penempatan videotron oleh Basarnas di lahan HPL No. 90 milik ITDC. Videotron ini akan berperan sebagai sarana penyampaian informasi penting mengenai keselamatan, peringatan dini bencana, dan materi edukasi bagi pengunjung serta masyarakat umum.
Muhamad Hariyadi mengapresiasi kolaborasi ini, menegaskan pentingnya penguatan kesiapsiagaan di destinasi pariwisata unggulan. Ia juga menekankan bahwa peran Basarnas di The Mandalika tidak hanya terbatas pada respons reaktif saat keadaan darurat, tetapi juga mencakup upaya pencegahan dan edukasi proaktif demi keselamatan bersama.
"Dengan dukungan fasilitas seperti Gedung Balawista dan videotron, kami dapat meningkatkan efektivitas operasi SAR dan memberikan informasi yang cepat serta akurat kepada publik. Hal ini sejalan dengan mandat kami untuk hadir di tengah masyarakat dan kawasan strategis dengan aktivitas tinggi seperti The Mandalika," ujar Muhamad Hariyadi.
Kemitraan ini juga merupakan bagian dari kontribusi ITDC dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait penyelenggaraan KEK dan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Melalui kolaborasi erat antara ITDC dan Basarnas, The Mandalika diharapkan semakin kokoh sebagai destinasi sport tourism dan pariwisata berkelanjutan yang mengutamakan keamanan dan aspek kemanusiaan.
Kedua PKS tersebut meliputi pemanfaatan Gedung Balawista sebagai pusat operasional pencarian dan pertolongan, serta pemasangan videotron untuk distribusi informasi kebencanaan dan edukasi publik.
Acara penandatanganan PKS berlangsung di area The Mandalika pada Sabtu, 12 Juli, dengan kehadiran Wahyu Moerhadi Nugroho, General Manager The Mandalika ITDC, dan Muhamad Hariyadi, S.Sos., Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Mataram. Sinergi ini menunjukkan komitmen ITDC sebagai pengembang kawasan wisata untuk berkolaborasi dengan lembaga negara yang memiliki peran vital dalam penyelamatan kemanusiaan, demi memastikan keamanan di kawasan strategis nasional.
Wahyu Moerhadi Nugroho menyatakan, "Kemitraan ini adalah langkah nyata kami untuk menjadikan The Mandalika bukan hanya destinasi berkelas dunia dari segi infrastruktur dan atraksi, tetapi juga unggul dalam hal keselamatan dan kesiapsiagaan. Kehadiran Basarnas yang aktif di sini akan memberikan rasa aman dan meningkatkan kepercayaan bagi wisatawan, pelaku usaha, maupun masyarakat lokal."
Di bawah perjanjian pertama, ITDC menyediakan akses Gedung Balawista di Kuta Beach Park (KBP), yang berlokasi di lahan HPL No. 127. Gedung ini akan berfungsi sebagai pos siaga Basarnas, memungkinkan respons cepat terhadap situasi darurat di area pesisir The Mandalika, termasuk di sepanjang pantai yang kerap dipadati pengunjung.
Sementara itu, PKS kedua mengatur penempatan videotron oleh Basarnas di lahan HPL No. 90 milik ITDC. Videotron ini akan berperan sebagai sarana penyampaian informasi penting mengenai keselamatan, peringatan dini bencana, dan materi edukasi bagi pengunjung serta masyarakat umum.
Muhamad Hariyadi mengapresiasi kolaborasi ini, menegaskan pentingnya penguatan kesiapsiagaan di destinasi pariwisata unggulan. Ia juga menekankan bahwa peran Basarnas di The Mandalika tidak hanya terbatas pada respons reaktif saat keadaan darurat, tetapi juga mencakup upaya pencegahan dan edukasi proaktif demi keselamatan bersama.
"Dengan dukungan fasilitas seperti Gedung Balawista dan videotron, kami dapat meningkatkan efektivitas operasi SAR dan memberikan informasi yang cepat serta akurat kepada publik. Hal ini sejalan dengan mandat kami untuk hadir di tengah masyarakat dan kawasan strategis dengan aktivitas tinggi seperti The Mandalika," ujar Muhamad Hariyadi.
Kemitraan ini juga merupakan bagian dari kontribusi ITDC dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait penyelenggaraan KEK dan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Melalui kolaborasi erat antara ITDC dan Basarnas, The Mandalika diharapkan semakin kokoh sebagai destinasi sport tourism dan pariwisata berkelanjutan yang mengutamakan keamanan dan aspek kemanusiaan.