Jamkrindo

Mie Lendir: Kelezatan Unik dari Kepulauan Riau yang Menggoda Selera

Oleh Farida Ratnawati pada 12 Jul 2025, 22:42 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Di tengah hiruk pikuk kuliner nusantara yang kaya rasa, terselip sebuah hidangan unik dari Kepulauan Riau yang perlahan namun pasti mulai mencuri perhatian: Mie Lendir. Jangan biarkan namanya yang tak biasa mengecoh Anda, sebab di balik nama tersebut tersimpan kelezatan otentik yang akan menggoda lidah dan membuat Anda ketagihan.

Mie Lendir adalah hidangan mi kuning yang disiram dengan kuah kental berwarna cokelat muda, mirip saus kacang namun dengan cita rasa yang jauh berbeda. Kekentalan kuah inilah yang menjadi asal muasal nama "lendir", meskipun teksturnya lebih menyerupai bubur kental yang lembut di lidah. Hidangan ini umumnya disajikan dengan tauge, telur rebus, irisan seledri, bawang goreng, dan tak jarang juga dilengkapi dengan irisan cabai rawit untuk menambah sensasi pedas. Beberapa penjual bahkan menambahkan taburan kerupuk emping sebagai pelengkap yang memberikan tekstur renyah.

Sejarah dan Filosofi di Balik Kelezatan Mie Lendir

Mie Lendir bukanlah sekadar hidangan biasa bagi masyarakat Kepulauan Riau. Ia adalah bagian dari warisan kuliner yang telah turun-temurun dinikmati. Konon, hidangan ini tercipta dari kreativitas masyarakat lokal dalam memanfaatkan bahan-bahan sederhana yang tersedia, menjadikannya makanan yang terjangkau namun kaya gizi dan mengenyangkan.

Filosofi di balik Mie Lendir juga menarik. Kuahnya yang kental melambangkan persatuan dan kebersamaan, di mana semua bahan menyatu harmonis menciptakan rasa yang tak terlupakan. Sementara mi kuningnya merepresentasikan perjalanan hidup yang panjang dan berliku, namun selalu ada kebaikan di setiap langkahnya.

Proses Pembuatan yang Unik

Rahasia kelezatan Mie Lendir terletak pada kuahnya yang istimewa. Kuah ini terbuat dari campuran kacang tanah yang telah disangrai dan dihaluskan, dicampur dengan ubi jalar, tepung tapioka, gula merah, dan bumbu-bumbu rempah pilihan seperti bawang merah, bawang putih, cabai, serta sedikit ebi untuk memberikan aroma laut yang khas. Semua bahan ini dimasak perlahan hingga mengental dan mengeluarkan aroma harum yang menggoda.

Mi kuning yang digunakan pun tidak sembarangan. Biasanya, mi yang dipakai adalah mi basah dengan tekstur kenyal dan tidak mudah hancur saat disiram kuah kental. Kombinasi mi yang lembut dengan kuah yang kaya rasa menciptakan sensasi gurih, manis, dan sedikit pedas yang pas di lidah.

Mie Lendir: Lebih dari Sekadar Sarapan

Meskipun seringkali menjadi pilihan utama untuk sarapan, Mie Lendir juga nikmat disantap kapan saja, baik sebagai makan siang ringan maupun camilan sore. Kehangatan kuahnya sangat cocok dinikmati saat cuaca dingin atau hujan. Bahkan, bagi sebagian besar masyarakat lokal, Mie Lendir adalah "comfort food" yang selalu dirindukan.

Popularitas Mie Lendir kini tidak hanya terbatas di Kepulauan Riau saja. Seiring dengan perkembangan pariwisata, banyak wisatawan yang datang sengaja mencari dan mencoba hidangan otentik ini. Beberapa rumah makan dan kafe di luar Kepulauan Riau pun mulai menyajikan Mie Lendir, memperkenalkan kelezatan unik ini kepada khalayak yang lebih luas.

Di Mana Menemukan Mie Lendir Terbaik?

Jika Anda berkesempatan mengunjungi Kepulauan Riau, khususnya Tanjungpinang atau Batam, jangan lewatkan kesempatan untuk mencicipi Mie Lendir. Hampir di setiap sudut kota, Anda akan menemukan warung atau kedai kopi yang menyajikan hidangan ini. Beberapa tempat legendaris yang patut dicoba antara lain adalah Mie Lendir Jalan Pos di Tanjungpinang, atau kedai-kedai di kawasan kuliner Nagoya, Batam. Setiap penjual mungkin memiliki resep rahasia dan sedikit variasi dalam penyajiannya, sehingga sangat disarankan untuk mencoba dari beberapa tempat untuk menemukan favorit Anda.

Dengan cita rasa yang unik dan kaya akan sejarah, Mie Lendir adalah bukti kekayaan kuliner Indonesia yang tak ada habisnya. Ini adalah hidangan yang wajib dicoba bagi siapa pun yang ingin menjelajahi lebih dalam khazanah rasa Nusantara. Jadi, siapkah Anda untuk jatuh cinta pada kelezatan "lendir" dari Kepulauan Riau ini?