Jamkrindo

Kapolri Pimpin Rakor Penanganan Bencana Bersama Forkopimda Sumut

Oleh Dwi Natasya pada 01 Dec 2025, 07:37 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Kapolri memimpin rapat koordinasi bersama Forkopimda Provinsi Sumatera Utara pada 30 November 2025 di Pos Pendukung Nasional Prov. Sumut untuk membahas langkah darurat penanganan bencana yang melanda wilayah Sumut, Aceh, dan Sumbar.

Rapat tersebut diikuti Kepala Basarnas Sumut, Kepala BPBD Sumut, serta para Kapolda baik secara langsung maupun melalui sambungan virtual. Fokus utama pertemuan ini adalah memastikan seluruh unsur bergerak cepat dan terkoordinasi dalam membantu masyarakat terdampak.

Kapolri menekankan pentingnya kerja bersama dalam situasi krisis.

“Dalam kondisi seperti ini tidak ada yang bekerja sendiri. Semua pihak harus sigap, menyatu, dan memastikan bantuan tepat sasaran,” ujar Kapolri.

Sejumlah langkah strategis disepakati, mulai dari pengiriman logistik melalui jalur udara dan darat, pendirian posko penyelamatan dan pelayanan darurat, hingga pembukaan dapur umum dan layanan medis. Sistem rayonisasi juga diaktifkan kembali agar kesiapan personel tetap terjaga di seluruh wilayah terdampak.

“Kita harus memastikan respons cepat. Warga tidak boleh terlalu lama menunggu bantuan,” tambah Kapolri.

Seluruh Polda jajaran diminta mendirikan posko terpadu di tiap kabupaten yang terdampak, menjaga kelancaran komunikasi, serta mempercepat pendataan wilayah yang masih terisolasi.

Kapolda Sumut melaporkan bahwa sejak 24 November, terdapat 503 kejadian bencana yang tercatat, dengan titik terisolir terbanyak berada di Kabupaten Tapanuli Tengah.

“Kami sudah mengirimkan helikopter dan truk logistik untuk menjangkau 70 titik terisolir,” jelas Kapolda Sumut.

Ia juga menyebut bahwa “19 Polres telah membuka dapur lapangan, dan 25 SPPG dialihkan untuk mendukung kebutuhan dasar warga.”

Kolaborasi antara Polri, TNI, BPBD, dan Pemerintah Daerah terus diperkuat, termasuk pelaksanaan airdrop logistik ke wilayah yang sulit dijangkau serta pemulihan sarana komunikasi, listrik, dan kebutuhan dasar lainnya.

“Prioritas utama adalah memastikan seluruh warga terdampak menerima bantuan,” tegas Sigit.

Melalui sinergi ini, diharapkan distribusi bantuan dapat lebih cepat, penanganan korban berjalan optimal, dan proses pemulihan dapat segera dilakukan. Masyarakat pun diminta untuk tetap waspada terhadap potensi bencana lanjutan serta mengikuti arahan resmi dari pihak berwenang.