JAKARTA, Cobisnis.com – Kebakaran hebat melanda Pasar Wonogiri Kota pada Senin dini hari, 6 Oktober 2025. Api pertama kali terlihat sekitar pukul 03.00 WIB dan dengan cepat menjalar ke seluruh area pasar. Petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang berkobar selama lebih dari lima jam.
Sekitar 300 kios di lantai dua dan tiga dilaporkan hangus terbakar. Menurut data awal dari pemerintah daerah, total kerugian ditaksir mencapai Rp 1 miliar. Api baru berhasil dikendalikan menjelang pagi setelah puluhan unit mobil pemadam dikerahkan ke lokasi.
Penyebab kebakaran diduga kuat berasal dari korsleting listrik. Dugaan ini diperkuat oleh keterangan beberapa pedagang yang menyebut sempat mencium bau terbakar sebelum api membesar. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan untuk memastikan sumber pasti kebakaran.
Kondisi pasar kini porak-poranda. Reruntuhan kios yang terbakar menyisakan puing-puing logam dan barang dagangan yang hangus. Petugas gabungan bersama warga masih melakukan pembersihan untuk mencegah sisa bara api kembali menyala.
Sebagian besar pedagang kehilangan seluruh barang dagangan mereka. Banyak di antara mereka yang mengaku tidak sempat menyelamatkan apa pun karena api menjalar begitu cepat. Pemerintah Kabupaten Wonogiri menyatakan akan menyalurkan bantuan darurat bagi pedagang terdampak.
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan lokasi pasar darurat agar aktivitas ekonomi warga bisa segera pulih. Tempat sementara ini akan digunakan untuk menampung para pedagang yang kiosnya rusak total. Langkah ini diharapkan dapat menekan dampak ekonomi akibat terhentinya aktivitas jual beli.
Kebakaran Pasar Wonogiri menjadi sorotan publik karena pasar tersebut merupakan pusat aktivitas ekonomi masyarakat kota. Ribuan warga menggantungkan mata pencaharian dari sektor perdagangan di kawasan ini. Dampak kerugian diperkirakan tidak hanya dialami pedagang, tetapi juga rantai pasok lokal.
Dinas Perdagangan Kabupaten Wonogiri mencatat, dalam kondisi normal, Pasar Wonogiri mampu menghasilkan omzet harian mencapai ratusan juta rupiah. Terhentinya operasional pasar dipastikan akan menurunkan perputaran ekonomi daerah dalam beberapa minggu ke depan.
Para pedagang berharap ada bantuan modal dan keringanan kredit pasca-kebakaran ini. Pemerintah daerah tengah berkoordinasi dengan perbankan dan lembaga pembiayaan untuk menyiapkan program pemulihan ekonomi berbasis UMKM.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya sistem keamanan pasar, khususnya pada malam hari. Pemerintah daerah berencana melakukan audit instalasi listrik di seluruh pasar tradisional untuk mencegah insiden serupa terulang kembali.