JAKARTA, Cobisnis.com – Warna gigi sering kali menjadi perhatian, terutama ketika berubah menjadi kuning. Kondisi ini wajar terjadi karena berbagai faktor, mulai dari makanan, kebiasaan, hingga proses alami penuaan.
Makanan dan minuman berwarna pekat seperti kopi, teh, soda, anggur merah, dan kari terbukti meninggalkan noda pada enamel. Kebiasaan konsumsi jangka panjang membuat gigi kehilangan kecerahannya.
Selain faktor makanan, merokok berperan besar dalam mempercepat perubahan warna gigi. Kandungan nikotin dan tar dalam rokok menempel kuat, sehingga gigi cepat tampak kuning kecokelatan.
Kebersihan mulut yang kurang terjaga juga menjadi penyebab. Plak dan karang gigi yang menumpuk membuat permukaan gigi kusam. Hal ini bisa dicegah dengan sikat gigi rutin dan flossing.
Seiring bertambah usia, lapisan enamel alami gigi menipis. Kondisi ini memperlihatkan dentin di bawahnya yang warnanya lebih kuning. Faktor genetik juga menentukan warna dasar gigi setiap orang.
Beberapa obat-obatan, seperti antibiotik tetrasiklin, diketahui dapat memengaruhi warna gigi. Penggunaan sejak kecil bisa meninggalkan noda permanen, sementara kelebihan fluoride menimbulkan bercak kuning kecokelatan.
Untuk pencegahan, perawatan sederhana bisa dilakukan di rumah. Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride, gunakan benang gigi, dan berkumur dengan mouthwash agar plak tidak menumpuk.
Gaya hidup juga berpengaruh besar. Mengurangi konsumsi kopi atau soda, berhenti merokok, serta rajin makan buah dan sayuran berserat seperti apel dan wortel dapat membantu menjaga warna gigi tetap cerah.
Jika gigi sudah terlanjur kuning, perawatan medis menjadi solusi. Scaling, polishing, hingga bleaching di klinik gigi dapat membuat gigi kembali putih. Untuk kasus lebih parah, veneer atau crown bisa menjadi pilihan.
Alternatif alami tetap tersedia bagi yang enggan melakukan perawatan medis. Berkumur air garam, mengunyah buah segar, atau menggunakan baking soda sesekali bisa menjadi cara sederhana untuk menjaga kebersihan gigi.
Dengan kombinasi pola hidup sehat, kebersihan mulut yang terjaga, dan perawatan tepat, gigi kuning dapat dicegah sekaligus diatasi. Kesehatan gigi bukan hanya soal estetika, tetapi juga investasi jangka panjang bagi kepercayaan diri dan kualitas hidup.