Jamkrindo

Kepemilikan Asing Atas Obligasi AS Capai Rekor Tertinggi, China Turun

Oleh Zahra Zahwa pada 20 Sep 2025, 14:00 WIB

JAKARTA, Cobisnis.com – Kepemilikan asing atas obligasi pemerintah AS naik ke puncak tertinggi sepanjang masa pada Juli, data dari Departemen Keuangan menunjukkan pada Kamis, mencapai rekor tertinggi untuk bulan ketiga berturut-turut, dipimpin oleh peningkatan kepemilikan dari Jepang dan Inggris.

Kepemilikan obligasi pemerintah AS melonjak menjadi $9,159 triliun pada Juli, naik dari $9,126 triliun pada bulan sebelumnya. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, obligasi pemerintah AS yang dimiliki oleh pihak asing naik hampir 9%.

Sebaliknya, kepemilikan China atas obligasi AS turun menjadi $730,7 miliar, level terendah sejak Desember 2008 ketika ekonomi terbesar kedua di dunia itu memiliki $727,4 miliar.

Pengurangan kepemilikan obligasi pemerintah AS oleh China telah menjadi proses bertahap selama dekade terakhir, didorong oleh faktor strategis dan pasar. Secara strategis, China berupaya mengurangi ketergantungan pada dolar AS dalam cadangan devisa, penyelesaian perdagangan, dan ininvestas

Pada saat yang sama, China secara bertahap melepas obligasi pemerintah AS untuk memperkuat mata uangnya, yuan. Para analis mengatakan ekonomi China yang melambat, tantangan pasca-COVID, dan hambatan perdagangan telah mengurangi arus masuk dari ekspor.

Jepang tetap menjadi pemegang non-AS terbesar dari obligasi pemerintah AS dengan $1,151 triliun, kepemilikan terbesar sejak Maret 2024.

Investor Inggris, pemilik terbesar kedua utang pemerintah AS, meningkatkan kepemilikan obligasi pemerintah AS mereka ke rekor lain, tepat di bawah $900 miliar, naik sekitar 5% dari $858 miliar pada Juni.

Dalam basis transaksi, AS pulih dari arus keluar utang pemerintah pada Juni menjadi mencatat arus masuk asing sebesar $58,2 miliar pada Juli. Pada Mei, ada arus masuk asing sebesar $147,4 miliar dalam obligasi pemerintah AS, yang merupakan yang terbesar sejak Agustus 2022.

Investor asing menjual saham AS senilai $16,3 miliar pada Juli. Itu terjadi setelah arus masuk ekuitas yang besar sebesar $163,1 miliar pada Juni.

Data juga menunjukkan bahwa arus masuk modal bersih ke Amerika Serikat berjumlah hanya $2,1 miliar pada Juli, turun dari arus masuk yang direvisi sebesar $92 miliar pada Juni.