JAKARTA, Cobisnis.com - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) membukukan pendapatan sebesar 101,51 juta dolar AS sepanjang kuartal I-2025. Kendati demikian laba bersih perusahaan mengalami penurunan sebesar 33,97 persen menjadi 31,37 juta dolar AS.
Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Yurizki Rio menjarkan, total aset PGEO mengalami kenaikan sebesar 0,93 persen dari periode sebelumnya menjadi 3,03 miliar dolar AS
Ia menambahkan, kinerja kas operasional yang kuat membuktikan efektivitas strategi bisnis berkelanjutan yang dijalankan manajemen. Hasil yang diraih sejauh ini juga menunjukkan bahwa kinerja perusahaan masih tetap berada di jalur bisnis yang kuat dalam mendukung terwujudnya transisi energi nasional, sekaligus juga upaya mengejar target kapasitas terpasang 1 gigawatt (GW) yang dikelola secara mandiri dalam 2-3 tahun mendatang.
“Kami berkomitmen mempercepat pengembangan panas bumi dengan mengoptimalkan efisiensi operasional. Oleh karena itu, kami menerapkan strategi belanja yang diarahkan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang," ujarnya yang dikutip Selasa, 29 April.
Lebih lanjut, beberapa proyek kunci PGE untuk mencapai target tersebut mencakup pengembangan Lumut Balai Unit 2 (55 MW), Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), serta sejumlah proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW.
Proyek Lumut Balai Unit 2 ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini.
“Proyek ini akan memperkuat portofolio energi hijau PGE dan menjadi sinyal optimistis kami untuk mendorong peningkatan operasional dan kinerja keuangan sepanjang tahun 2025,” tambahnya.
PGEO,, juga berkomitmen untuk menyediakan energi bersih berbasis panas bumi yang andal, meningkatkan kontribusi energi baru dan terbarukan dalam bauran energi nasional, serta berkontribusi pada target Net Zero Emission Indonesia 2060.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi mengungkapkan, melalui pencapaian ini, PGE menegaskan peran sentralnya dalam mempercepat transisi energi hijau di Tanah Air dan mewujudkan masa depan energi berdaulat untuk bangsa.
“Kami fokus untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi," ujarnya.
Saat ini, lanjut Julfi, PGEO memprioritaskan investasi strategis guna mencapai target tersebut. Di sisi lain, pihaknya juga terus menjaga profitabilitas yang sehat, kas operasional yang kuat, serta efisiensi dalam pengelolaan biaya.
Direktur Keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Yurizki Rio menjarkan, total aset PGEO mengalami kenaikan sebesar 0,93 persen dari periode sebelumnya menjadi 3,03 miliar dolar AS
Ia menambahkan, kinerja kas operasional yang kuat membuktikan efektivitas strategi bisnis berkelanjutan yang dijalankan manajemen. Hasil yang diraih sejauh ini juga menunjukkan bahwa kinerja perusahaan masih tetap berada di jalur bisnis yang kuat dalam mendukung terwujudnya transisi energi nasional, sekaligus juga upaya mengejar target kapasitas terpasang 1 gigawatt (GW) yang dikelola secara mandiri dalam 2-3 tahun mendatang.
“Kami berkomitmen mempercepat pengembangan panas bumi dengan mengoptimalkan efisiensi operasional. Oleh karena itu, kami menerapkan strategi belanja yang diarahkan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang," ujarnya yang dikutip Selasa, 29 April.
Lebih lanjut, beberapa proyek kunci PGE untuk mencapai target tersebut mencakup pengembangan Lumut Balai Unit 2 (55 MW), Hululais Unit 1 & 2 (110 MW), serta sejumlah proyek co-generation dengan total kapasitas 230 MW.
Proyek Lumut Balai Unit 2 ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun ini.
“Proyek ini akan memperkuat portofolio energi hijau PGE dan menjadi sinyal optimistis kami untuk mendorong peningkatan operasional dan kinerja keuangan sepanjang tahun 2025,” tambahnya.
PGEO,, juga berkomitmen untuk menyediakan energi bersih berbasis panas bumi yang andal, meningkatkan kontribusi energi baru dan terbarukan dalam bauran energi nasional, serta berkontribusi pada target Net Zero Emission Indonesia 2060.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk Julfi Hadi mengungkapkan, melalui pencapaian ini, PGE menegaskan peran sentralnya dalam mempercepat transisi energi hijau di Tanah Air dan mewujudkan masa depan energi berdaulat untuk bangsa.
“Kami fokus untuk mempercepat pengembangan energi panas bumi," ujarnya.
Saat ini, lanjut Julfi, PGEO memprioritaskan investasi strategis guna mencapai target tersebut. Di sisi lain, pihaknya juga terus menjaga profitabilitas yang sehat, kas operasional yang kuat, serta efisiensi dalam pengelolaan biaya.