Jamkrindo

Mahasiswa India Berpaling dari AS-Inggris, upGrad Siap Kuasai Pasar Asia Pasifik

Oleh Zahra Zahwa pada 19 Sep 2025, 06:17 WIB

Beautiful young Asian woman college student with friends at outdoors. College student working on the college campus

JAKARTA, Cobisnis.com – Startup edtech asal India, upGrad, tengah menjajaki lebih banyak kerja sama dengan universitas di Timur Tengah dan Asia-Pasifik, karena semakin sedikit mahasiswa yang memilih studi di AS dan Inggris akibat pembatasan visa serta biaya yang tinggi, kata seorang eksekutif senior.

Perusahaan yang didirikan oleh produser film Ronnie Screwvala dan didukung oleh Temasek Singapura ini telah bermitra dengan sekitar 80 universitas di 10 negara untuk menawarkan program MBA online dan pendidikan eksekutif.

UpGrad memperoleh pendapatan dengan mendaftarkan mahasiswa ke program online dan membantu mereka pindah ke kampus luar negeri untuk menyelesaikan gelar.

“Beberapa sekolah top di AS dan Inggris telah membuka kampus di Dubai, Malaysia, dan Singapura. Kami juga mulai mengikuti arah itu karena faktor geopolitik membatasi pendaftaran ke sekolah di AS dan Inggris,” kata Praneet Singh, wakil presiden asosiasi untuk bisnis Study Abroad upGrad.

“Kami sedang ekspansi agresif ke Timur Tengah dan Asia-Pasifik, Jepang, Singapura, Malaysia,” lanjut Singh, tanpa memberikan detail lebih jauh terkait investasi.

Perubahan strategi ini muncul di tengah penurunan aplikasi ke universitas AS, menyusul kebijakan baru pemerintahan Trump, termasuk pembatasan pada penggunaan media sosial mahasiswa dan durasi visa.

UpGrad tengah mengincar universitas seperti Johns Hopkins, Carnegie Mellon, Birmingham, dan Middlesex dengan kampus di Dubai atau Doha, serta universitas lain di Vietnam, Bangladesh, Nepal, dan Sri Lanka untuk kerja sama, kata Singh.

AS sejak lama menjadi pilihan utama mahasiswa India berkat peluang riset, prospek kerja yang kuat, dan gaji tinggi. Namun, kondisi itu berubah akibat hambatan visa yang meningkat dan prospek kerja yang melemah, tambah Singh.

Menurut survei upGrad, porsi mahasiswa India yang menuju AS turun menjadi 47% pada tahun fiskal 2025, dari 60% pada periode sebelumnya, seiring ketegangan geopolitik dan meningkatnya minat pada destinasi pendidikan yang lebih terjangkau.