JAKARTA, Cobisnis.com – Menjelang duel melawan Arab Saudi di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, media Arab Saudi Arriyadiyah menyoroti salah satu tantangan utama Timnas Indonesia, yaitu kendala komunikasi antar pemain.
Dalam ulasannya, Arriyadiyah menilai bahwa banyaknya pemain keturunan yang lahir dan besar di luar negeri membuat Timnas Indonesia menghadapi masalah bahasa di dalam tim.
“Komunikasi antar pemain menjadi tantangan tersendiri bagi skuad Indonesia, karena sebagian besar pemainnya lahir di luar negeri dan baru mendapatkan kewarganegaraan berdasarkan keturunan,” tulis Arriyadiyah.
Media tersebut juga mencatat bahwa dari 29 pemain yang dipanggil Patrick Kluivert untuk menghadapi Arab Saudi dan Irak, hanya 10 yang lahir di Indonesia. Sisanya, 19 pemain berasal dari luar negeri, mayoritas dari Belanda.
Mereka menilai perbedaan bahasa ibu di dalam skuad Garuda membuat koordinasi di lapangan tidak selalu berjalan mulus.
Menurut Arriyadiyah, situasi ini menjadikan Marc Klok memiliki peran penting sebagai penghubung komunikasi dalam tim. Pemain naturalisasi kelahiran Belanda itu sudah lama tinggal di Indonesia dan fasih berbahasa Indonesia, Inggris, serta Belanda.
“Klok membantu menerjemahkan instruksi pelatih dan memfasilitasi komunikasi antar pemain, sambil membantu mereka mempelajari dasar bahasa Indonesia,” tulis laporan itu.
Selain itu, Arriyadiyah juga menyinggung bahwa masalah komunikasi ini turut berperan dalam berakhirnya masa kepelatihan Shin Tae-yong. Media itu menyebut pergantian ke Patrick Kluivert dilakukan agar pemain lebih mudah berinteraksi dengan pelatih yang sama-sama berasal dari Belanda.
“Hambatan komunikasi di dalam tim menjadi salah satu alasan diberhentikannya pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong pada awal tahun ini,” ungkap Arriyadiyah.
Dengan kedatangan Kluivert, diharapkan para pemain keturunan Eropa bisa lebih mudah memahami strategi dan instruksi teknis untuk meningkatkan kekompakan di lapangan.